Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Apoteker Berkolaborasi Mendukung Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis (GIAT) 2030.

Tuty PMO 1
Home pharmacy care PMO penderita TBC
banner 120x600
banner 468x60

Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis merupakan upaya peningkatan peran serta semua pihak , baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi profesi, mitra dan masyarakat, untuk  penanggulangan TBC di Indonesia.

Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam  mendukung penanggulangan TBC baik dalam pencegahan, penemuan kasus sejak dini maupun dukungan pengobatan sampai sembuh.

Iklan ×

Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis juga berupaya mengakhiri stigma tentang penyakit TBC dan bersama mengakhiri TBC untuk Generasi Emas 2045.

Salah satu faktor masalah pengobatan TBC adalah kepatuhan pengobatan.

Berdasarkan data dari Kemenkes angka keberhasilan pengobatan TBC pada tahun 2010 sebesar 89,2% sedangkan pada tahun 2020 keberhasilan pengobatan mengalami penurunan terendah sebesar 82,7% di tahun 2021 sebesar 83% dan di tahun 2022 meningkat sebesar 90%.

Penyakit TBC tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat.

Menjangkau setiap orang dengan TBC dan memastikan setiap pasien diobati sampai sembuh membutuhkan pendekatan yang melampaui sektor kesehatan.

Sebagai salah satu upaya mewujudkan Cakupan Kesehatan Semesta (Health for All), keberhasilan eliminasi TBC ditentukan pada kontribusi dan kolaborasi lintas sektor oleh multi-pihak dan seluruh lapisan masyarakat secara berkesinambungan.

Mendukung Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis, kolaborasi tenaga kesehatan dan keluarga salah satu penentu keberhasilan pengobatan pasien.

Baca Juga  Mari Mengenal Perbedaan Obat Sintesis dan Obat Bahan Alam

Dokter, perawat, bidan, apoteker, penanggung jawab program TBC, kader TBC berperan penting dalam penemuan kasus TBC secara dini.

Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis diawali dengan penemuan dini penderita TBC. Penemuan secara dini penderita TBC memungkinkan pemutusan mata rantai penyebaran TBC. Dengan ditemukan secara dini penderita dapat segera mendapatkan pengobatan.

Penderita dan keluarganya yang kooperatif sangat menentukan keberhasilan pengobatan TBC, karena mereka dengan sangat terbuka dan disiplin dalam menjalankan pengobatannya.

Sangatlah penting bagi apoteker saat pertemuan pertama dengan penderita langsung melakukan perannya dalam memberikan konseling kepada penderita TBC.

Three Prime Question  dalam Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis merupakan pertanyaan yang dapat diberikan dalam konseling kepada penderita TBC pada kunjungan pertama.

Tujuan three prime question  yakni:

  1. Agar tidak terjadi tumpang tindih informasi, perbedaan informasi dan melengkapi informasi yang belum diberikan oleh dokter sesuai kebutuhan.
  2. Agar dapat menggali fenomena puncak gunung es dengan memakai pertanyaan terbuka.
  3. Agar menghemat waktu dalam hal menjelaskan obat.

Three Prime Question meliputi:

  1. Bagaimana penjelasan dokter tentang obat Anda?
  2. Bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat ini?

Perlu dipastikan agar penderita tahu:

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *