Keluarga sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO) TB Paru
Berdasarkan PMK Nomor 67 Tahun 2016, Pengawas Menelan Obat (PMO) TB Paru adalah seseorang yang dipercaya untuk memantau penderita TB paru untuk minum obat secara teratur.
Tujuannya adalah untuk memastikan penderita TB Paru minum obat secara lengkap dan teratur serta melakukan pemeriksaan dahak ulang sesuai jadwal, mencegah penderita TB Paru mangkir atau putus berobat dan mengenali dengan cepat terjadinya efek samping OAT pada penderita.
Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis menyebutkan pentingnya PMO. Pengawas Menelan Obat (PMO) dapat dilakukan oleh perawat, dokter, bidan desa, atau tenaga kesehatan lainnya, anggota keluarga dan kader kesehatan.
Apa saja peran seorang PMO dalam melakukan pemantauan?
Tugas PMO adalah mengawasi penderita TB paru minum obat secara teratur sampai selesai dan memberikan motivasi untuk minum obat secara teratur.
PMO juga bertugas mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak dan melakukan edukasi kepada keluarga penderita terkait tanda gejala dan pencegahan TB Paru
Lantas, apa saja edukasi yang akan diberikan oleh PMO?
Berdasarkan PMK Nomor 67 Tahun 2016, edukasi yang harus dilakukan oleh PMO adalah melakukan edukasi bahwa TB Paru disebabkan oleh kuman dan mematahkan stigma masyarakat yang menyebutkan TB Paru merupakan penyakit keturunan.
PMO juga harus mengedukasi bahwa TB Paru dapat disembuhkan dengan melakukan pengobatan secara teratur dan melakukan edukasi efek samping minum obat TB Paru.
Edukasi cara pemberian pengobatan dan pentingnya melakukan pengawasan minum obat TB Paru juga merupakan tugas lain PMO.
Strategis Pemerintah Kendalikan Tuberkulosis Paru
Indonesia menetapkan target eliminasi TB di tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah menetapkan 4 (empat) strategi nasional untuk mengendalikan TB di Indonesia.
Strategi pertama, menambah fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu mengidentifikasi TB.
Strategi kedua, memperkuat dan memperluas surveilans berbasis laboratorium. Proses pemeriksaan TB tidak hanya menggunakan TCM, tetapi juga menggunakan laboratorium PCR.
Strategi ketiga, membentuk TB Army. TB Army merupakan kegiatan pelacakan pasien initial Lost to Follow Up (iLTFU) TBC RO dengan melibatkan peran penyintas TB dan organsiasi TB.
Strategi keempat adalah mengembangkan vaksin TB.
TBC menjadi salah satu penyakit yang diprioritaskan untuk dieliminasi karena tingkat kematiannya sangat tinggi serta mempengaruhi kualitas SDM Indonesia.
Penyakit yang sudah puluhan tahun tidak bisa kita selesaikan, penyakit yang dengan saling bekerjasama pasti bisa kita tuntaskan.