Berita Terkini
Silahkan hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

BPOM Perketat Pengawasan Produk Pangan Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

pexels fajrinugroho 20489330
Ilustrasi foto pexels.com/fajri nugroho
banner 120x600
banner 468x60

JAKARTA, IAINews – Setiap menjelang hari raya, BPOM memperketat pengawasan produk olahan pangan.

Begitupun tahun ini. Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, BPOM kembali melakukan intensifikasi pengawasan pangan olahan.

Iklan ×

Kegiatan tersebut dilakukan mulai 28 November 2024 sampai 2 Januari 2025 oleh 76 unit pelaksana teknis (UPT) BPOM yang tersebar di seluruh Indonesia bersama lintas sektor terkait.

Kegiatan ini rutin dilakukan BPOM dalam rangka melindungi masyarakat dari produk pangan yang berisiko terhadap kesehatan.

pexels fajrinugroho 20489330
Ilustrasi foto pexels.com/fajri nugroho

Pada rentang waktu tertentu, seperti menjelang Natal dan Tahun Baru ini, kegiatan belanja masyarakat meningkat.

“Intensifikasi pengawasan pangan olahan difokuskan pada produk pangan olahan terkemas yang tidak memenuhi ketentuan (TMK), yaitu tanpa izin edar (TIE)/ilegal, kedaluwarsa, dan rusak di sarana peredaran,’’ jelas Kepala BPOM, Taruna Ikrar, saat memberikan keterangan pers di kantor BPOM beberapa waktu lalu.

‘’Pengawasan dilakukan terhadap rantai peredaran pangan mulai dari sarana di sektor hulu sampai hilir yaitu importir, distributor, dan ritel,’’ lanjut Taruna Ikrar.

‘’Pengawasan juga ditargetkan ke gudang marketplace untuk menjamin keamanan produk pangan olahan yang dijual online,” ungkap Taruna Ikrar.

“Dari hasil pemeriksaan hingga tahap 3 yaitu sampai 18 Desember 2024, kami menemukan 838 sarana atau 27,94% menjual produk yang tidak memenuhi ketentuan atau TMK, dengan jumlah total temuan sebanyak 86.883 pieces”,  jelas Kepala BPOM lebih lanjut.

Baca Juga  Peran Apoteker dalam Terapi Obat Herbal di Farmasi Komunitas

Dibandingkan dengan intensifikasi pengawasan pangan tahun lalu yang menyasar 2.438 sarana, tahun ini terdapat peningkatan jumlah sarana yang diperiksa sebesar 23% dengan total sarana yang diperiksa sebanyak 2.999 sarana.

Sarana ini terdiri dari 1.155 ritel modern, 1.277 ritel tradisional, 532 gudang distributor, 26 gudang importir, dan 9 gudang e-commerce.

Kegiatan intensifikasi ini akan dilanjutkan hingga tahap 5 pada 2 Januari 2025.

Hasil pengawasan tahun ini juga menunjukkan adanya penurunan persentase sarana TMK sebesar 2,04% dibandingkan tahun lalu (tahun 2023 sebesar 29,98% menjadi 27,94% di tahun 2024).

“Secara keseluruhan, hasil intensifikasi pengawasan pangan pada tahun ini menunjukkan adanya peningkatan kepatuhan pelaku usaha seiring dengan pembinaan intensif oleh BPOM,’’ kata Taruna Ikrar.

‘’Selanjutnya, diperlukan peningkatan implementasi penerapan cara peredaran pangan olahan yang baik (CPerPOB) oleh pelaku usaha dan pentingnya kolaborasi antar stakeholder”, tegas Kepala BPOM Taruna Ikrar.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 950x90