KENDARI, IAINews – Terpilihnya apt. Dra. Hj. Harmawati Kadir, M.Kes. sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan sebuah kebanggaan banyak kalangan.
Hal itu karena apt Harmawati Kadir bisa dibilang merupakan sosok yang mampu mewakili para apoteker, tenaga kesehatan dan para wanita pada khususnya juga tentunya masyarakat Sultra pada umumnya.
Tim Humas PD IAI Sulawesi Tenggara berkesempatan untuk mewawancarai Harmawati Kadir secara langsung terkait perjalanan karir terbarunya yang telah berhasil diraih.
Ditemui di kediamannya, Harmawati Kadir banyak bercerita mulai dari motivasi majunya sebagai Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara hingga pesan untuk para apoteker.
Apt. Dra. Hj. Harmawati Kadir, M.Kes. lahir di Ujung Pandang pada 2 Februari 1964.
Setelah menyelesaikan sarjana pada 1987, beliau melanjutkan pendidikan apoteker dan lulus pada tahun 1988.
Awal perjalanan karir Apt. Harmawati Kadir dimulai pada Maret 1990, ia resmi bergabung di Kantor Wilayah Kesehatan (Kanwil Kesehatan) Sultra yang sekarang menjadi Dinas Kesehatan, dan memulai karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Karir Harmawati Kadir terus belanjut hingga bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNNP) Sultra yang pernah mencatatkan prestasinya sebagai Madya Penyuluh Terbaik se-Sultra.
Apt. Harmawati Kadir juga merupakan figur penting dalam Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Harmawati Kadir pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Daerah IAI Sultra selama tiga periode.
Kini Harmawati Kadir duduk sebagai Dewan Pakar Pengurus Daerah IAI Sultra (2022-2026) sekaligus sebagai Wakil Ketua IX Pengurus Pusat IAI (2022-2026).
Di luar itu, Harmawati Kadir juga aktif di organisasi sosial, termasuk Ikatan Wanita Sulawesi Selatan dan Ketua Majelis Taklim Badan Pengurus Wilayah Komisariat Kesejahteraan Sosial Sultra, memperjuangkan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan perempuan.
Motivasi apt. Harmawati Kadir
Apt. Harmawati Kadir mengungkapkan, motivasinya yang kuat untuk maju sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu untuk memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta memperjuangkan pemberdayaan perempuan.
Berangkat dari pengalamannya di berbagai organisasi, Harmawati Kadir menyadari bahwa sektor UMKM, terutama yang digerakkan oleh perempuan, memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian lokal.
“Saya melihat banyak potensi UMKM di Sulawesi Tenggara, terutama yang dikelola oleh kaum perempuan, yang perlu didukung dan diberdayakan agar lebih maju dan mandiri,” ujar Harmawati Kadir.