Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Farmasi UII Gelar The 5th International Conference on Pharmaceutical Research and Practice (ICPRP) 2024

Screenshot 20240921 092438
banner 120x600
banner 468x60

Yogyakarta, IAINews — Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Islam Indonesia (UII) sukses menyelenggarakan The 5th International Conference on Pharmaceutical Research and Practice (ICPRP) pada 14 September 2024 di Hotel Alana Yogyakarta.

Acara ini mengusung tema “Emerging of AI and Data Science in Pharmaceuticals”, yang menyoroti peran penting kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) dan big data dalam mendukung industri farmasi, meningkatkan produktivitas, efisiensi biaya, serta pengambilan keputusan yang lebih akurat.

Iklan ×

Pentingnya AI dan Big Data di Industri Farmasi

Tema ini diangkat karena AI dan big data dinilai dapat menjadi katalisator bagi kemajuan bisnis farmasi, termasuk dalam mempermudah tugas apoteker.

“Seminar internasional ini merupakan bagian dari implementasi kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi farmasi, baik dalam maupun luar negeri, seperti International Islamic University Malaysia dan Universitas Mulawarman,” ujar Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si., Ketua APTFI sekaligus Ketua Jurusan Farmasi UII.

AI memiliki pengaruh signifikan dalam proses penemuan obat, terutama berkat kemampuan analisisnya dalam mengidentifikasi kandidat obat potensial melalui pemanfaatan data besar dari berbagai sumber.

“AI dengan algoritma machine learning mempercepat proses seleksi dan pengembangan obat, meningkatkan akurasi, serta mengurangi waktu yang dibutuhkan,” kata Dr. apt. Aris Perdana Kusuma, M.Sc., Ketua Panitia ICPRP 2024.

Integrasi AI juga memungkinkan terciptanya pengobatan yang dipersonalisasi dengan menganalisis data pasien untuk menyesuaikan rencana perawatan, mengoptimalkan hasil terapi, serta meminimalkan risiko efek samping.

“Selain itu, AI menyederhanakan uji klinis dengan mengoptimalkan proses perekrutan pasien, memprediksi risiko, serta mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan, sehingga mempercepat peluncuran obat baru,” tambah Aris.

Baca Juga  Apoteker Berpikir Out of the Box: Lebih dari Sekadar Praktik Kefarmasian

Seminar ini menjadi platform penting untuk berbagi pengetahuan, membahas dampak dan tantangan AI, serta memetakan masa depan AI dalam merevolusi praktik farmasi global.

Screenshot 20240921 092455

Pre-Conference Workshop

ICPRP 2024 juga menyelenggarakan Pre-Conference Workshop pada 12-13 September 2024, yang berfokus pada tiga topik utama: Nanofarmasi, Jamur Endofit, dan Pendidikan. Beberapa workshop yang diadakan antara lain: Pengenalan Isolasi Endofit sebagai Sumber Metabolit Bioaktif, Desain Nanomedicine Obat-Herbal Cerdas dan Terarah untuk Terapi Aman dan Efektif, serta Optimalisasi AI untuk Pendidikan.

Pembicara dan Materi Seminar

ICPRP 2024 menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka, di antaranya:

  • Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D. (Wakil Ketua Bidang Riset dan Kerja Sama APTFI, Dekan Sekolah Farmasi ITB) yang membahas “Application of Artificial Intelligence Technology in Education and Research in University”.
  • Prof. Peter W. Swaan, Ph.D., M.Pharm. (Dekan dan Profesor dari University of Florida College of Pharmacy) menyampaikan topik yang sama.
  • Apt. Rizman Abudaeri, S.Si. membawakan presentasi “Current Advances in Global Pharmaceutical Market: Opportunities and Challenges in Indonesian Market and Pharmaceutical R&D”.
  • Prof. Surakit Nathisuwan dari Mahidol University, Thailand, berbicara tentang “Pharmacy Education in Response to Current Technological and AI Developments in Thailand”.

Selain itu, pembicara lainnya termasuk Dr. Sabariah Noor Harun (Universiti Sains Malaysia), Dr. Zalikha Ibrahim (International Islamic University Malaysia), Dr. apt. Dimas Adhi Pradana, M.Sc. (Universitas Islam Indonesia), dan banyak lagi.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *