Jakarta, IAINews – Pada tanggal 17 Oktober 2023, Federasi Farmasi Internasional (FIP) mengeluarkan pernyataan resmi terkait konflik yang tengah berkecamuk di Israel dan Gaza.
Dalam pernyataannya, FIP menegaskan pentingnya mematuhi kewajiban sesuai hukum humaniter internasional demi menghormati hak asasi manusia. Pernyataan tersebut menjadi sorotan di tengah eskalasi kekerasan yang terus mengancam masyarakat dan tenaga kesehatan di kawasan tersebut.
FIP dengan tegas menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk mentaati Konvensi Jenewa, di mana perlakuan buruk dan pembunuhan terhadap masyarakat dilarang.
Lebih lanjut, FIP menekankan bahwa mereka yang sakit dan terluka harus mendapatkan perawatan tanpa diskriminasi. Dalam konteks ini, FIP mencela segala bentuk tindakan kekerasan atau perang yang dapat menimbulkan penderitaan dan menegaskan pentingnya menghentikan segala tindakan yang membahayakan nyawa masyarakat atau tenaga kesehatan.
“Kami menyerukan segala tindakan yang membahayakan nyawa masyarakat atau tenaga kesehatan untuk segera dihentikan,” tegas pernyataan FIP.
Akses terhadap pelayanan kesehatan dipandang sebagai hak asasi manusia, dan FIP mengecam setiap serangan terhadap tenaga kesehatan dan pasien sebagai perbuatan keji yang tidak dapat diterima.
FIP juga memberikan perhatian khusus pada tenaga kesehatan yang berada di garis depan di daerah konflik, termasuk apoteker, yang dengan risiko besar menjalankan tugas mereka untuk menyediakan pelayanan kesehatan.
“Tenaga kesehatan, termasuk apoteker, memberikan pelayanan kesehatan di daerah konflik, dengan risiko besar bagi keselamatan mereka sendiri,” jelas pernyataan FIP.
Oleh karena itu, FIP menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghormati netralitas tenaga kesehatan yang sedang menjalankan tugas mulia melindungi nyawa orang lain.
Pernyataan FIP juga mencerminkan kekhawatiran terhadap akses terhadap pelayanan kesehatan dan penyediaan obat-obatan di tengah situasi konflik. FIP mengimbau semua pihak untuk memastikan keselamatan masyarakat dan tenaga kesehatan tanpa memandang suku, agama, dan afiliasi politik.
“Kami mengimbau semua pihak untuk mengizinkan penyediaan perawatan dan akses obat-obatan tanpa risiko bagi penyedia layanan kesehatan,” ungkap pernyataan FIP.
Sebagai bagian dari tenaga kesehatan, apoteker memiliki peran penting dalam memberikan bantuan kepada orang lain dalam situasi bencana. FIP menegaskan kembali kebijakan dan tanggung jawab apoteker dalam penanggulangan bencana, baik yang disebabkan oleh alam maupun ulah manusia, seperti perang, kekacauan sipil, atau pandemi.