TANGERANG, IAINews – Menjadi pebisnis di bidang farmasi, baik di industri farmasi maupun apotek adalah lahan bagi apoteker.
Industri farmasi merupakan salah satu sektor yang terus berkembang seiring dengan kebutuhan akan layanan kesehatan yang semakin kompleks.
Sementara apotek menjadi pilar utama dalam menyediakan obat-obatan dan layanan kesehatan kepada masyarakat.
‘’Pembukaan apotek baru, bukan hanya merupakan peluang bisnis yang menjanjikan, tetapi juga suatu langkah strategis dalam memperluas akses Masyarakat terhadap layanan Kesehatan yang berkualitas,’’ tutur apt Muhammad Hasan Alwi, S.Si, Ketua PC IAI Kabupaten Tangerang.
Apt Muhammad Hasan Alwi menyampaikan hal itu saat membuka seminar hybrid pembukaan apotek baru bertema ‘Langkah Awal Menjadi Pebisnis di Bidang Farmasi’.
Seminar yang digelar beberapa waktu lalu tersebut, merupakan hasil kolaborasi Hisfarma PD IAI Banten dengan Dosen Prodi Diploma III Farmasi Universitas Pelita Harapan.
Peserta sebanyak 333 orang, yaitu 105 peserta hadir secara luring dan jumlah peserta daring mencapai 228 orang dari berbagai daerah yang terhubung melalui platform digital.
Menurut ketua pelaksana kegiatan apt. Jessica Novia, M.Sc. yang juga Kaprodi Diploma III Farmasi UPH, kehadiran ratusan peserta ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa.
‘’Peserta yang hadir tidak hanya dari komunitas farmasi, tetapi juga dari Masyarakat umum,’’ ungkap apt Jezzica Novia dalam sambutannya.
Seminar ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis dan pengetahuan mendalam tentang manajemen yang efektif dalam membuka dan mengelola apotek baru.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang aspek-aspek kunci yang terlibat dalam memulai dan mengelola apotek baru.
Termasuk didalamnya masalah perizinan, persiapan stok obat, manajemen keuangan, pemasaran, dan manajemen operasional.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UPH Dr. apt. Dela Rosa, M.M., M.Sc. menyatakan pembukaan dan pengelolaan apotek baru tidaklah mudah.
‘’Tantangan yang dihadapi termasuk persaingan yang ketat, peraturan yang kompleks terkait perizinan dan regulasi, manajemen stok obat yang efisien, serta strategi pemasaran yang efektif untuk menarik konsumen,’’ papar apt Dela Rosa.