BANJAR, IAINews – Nori Antik merupakan inovasi yang digagas oleh apt. Ikhwan Wirahadikusuma, S.Farm dari Instalasi Farmasi RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Inovasi ini berupa pembuatan nanofiber dari rebusan daun sirih sebagai alternatif antibakteri pada luka.
Daun Sirih memiliki kandungan eugenol dan hidroksikavikol yang mempunyai aktivitas anti mikroba, sehingga daun sirih ini dapat mempercepat penyembuhan luka serta dapat menjadi alternatif dalam mengurangi resistensi antibiotik.
Nori Antik sendiri merupakan sebuah penelitian yang dilakukan sejak tahun 2022 dan sudah dilakukan publikasi pada jurnal ilmiah.
Penelitian ini dilakukan tidak sebatas untuk inovasi pelayanan saja namun juga untuk memberikan sebuah penilaian tambahan pada akreditasi Rumah Sakit.
Hal ini membuat apoteker Ikhwan pun berupaya untuk melakukan inovasi yang berdasarkan penelitian ilmiah hingga tercetus Nori Antik.
Melihat permasalahan banyaknya alat-alat kesehatan yang sudah usang atau sudah tidak dapat digunakan di sekitarnya, apt Ikhwan menggunakan alat-alat kesehatan tersebut untuk dirangkai menjadi media pembuatan nanofiber.
Meskipun menemui berbagai hambatan, namun hal ini tidak menurunkan semangat untuk menciptakan inovasi Nori Antik.
Dengan dukungan berbagai pihak, apoteker Ikhwan pun mendapatkan sebuah penghargaan sebagai Terbaik II Tenaga Kesehatan Teladan Rumah Sakit ditingkat Provinsi Kalimantan Selatan dengan inovasi Nori Antik.
Tidak berhenti di sini apoteker Ikhwan pun memiliki rencana pengembangan setelah Nori Antik ini, masih ada banyak hal yang ingin dilakukan tidak terbatas pada inovasi ini saja namun juga merambah ke bidang inovasi yang lain.
‘’Bahwa apoteker tidak hanya terbatas melakukan pekerjaan kefarmasian di pelayanan saja namun juga dapat melakukan pembuatan produk inovasi sehingga dapat menjadi role model dan mengasah kompetensi untuk mengembangkan praktik kefarmasian sehingga dapat menambah kemanfaatan untuk masyarakat,’’ harap apt. Ikhwan Wirahadikusuma, S.Farm.***