SAMARINDA, IAINews – Menjadi bagian dari Pameran Kesehatan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Samarinda, PC IAI Samarinda menggelar 3 talskhow dengan tema berbeda.
Pameran Kesehatan yang diselenggarakan di Atrium Bigmall Samarinda pada 1 – 3 Agustus lalu mengambil tema ‘Bergerak Bersama Melalui Transformasi Kesehatan Mewujudkan Kota Samarinda Sehat Menuju Kota Pusat Peradaban’.
Kepala Dinkes Samarinda, dr. H. Ismed Kusasih, menjelaskan bahwa pameran ini menyediakan berbagai layanan kesehatan gratis, termasuk konsultasi mengenai BPJS, kesehatan ibu hamil, anak, remaja, pelayanan untuk usia produktif dan lansia, serta penanggulangan penyakit menular.
‘’Termasuk juga skrining kesehatan jiwa, pemeriksaan tensi darah, serta gula darah gratis,’’ ujar Ismed Kosasih saat pembukaan.
‘’Pada pameran ini juga akan disosialisasikan 12 standar minimal layanan kesehatan yang wajib diketahui oleh masyarakat,’’ tambah Ismed Kosasih.
Wali Kota Samarinda, Dr. H. Andi Harun, ST, SH, MSi. juga mengapresiasi adanya pameran ini. Walikota menyampaikan bahwa acara ini adalah langkah edukasi dan deklarasi komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan dan memperbaiki layanan serta membangun infrastruktur kesehatan.
‘’Kami akan terus memperbaiki dan melanjutkan pembangunan dan layanan Kesehatan untuk masyarakat Samarinda,’’ ujar Andi Harun saat membuka pameran.
Disebutkan, dalam pameran tersebut hadir 30 booth layanan kesehatan yang ikut berpartisipasi.
Harapannya, melalui pameran kesehatan, program-program pelayanan kesehatan, terutama 6 transformasi kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, dapat lebih tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, PC IAI Samarinda mengisi panggung talkshow dengan menghadirkan 3 narasumber dengan tema: ‘Apoteker menjamin keamanan, kualitas, dan khasiat obat. Tanya obat tanya apoteker’.
Pemateri pertama apt. Wisnu Cahyo Prabowo, S.Farm., M.Si Ketua IAI Samarinda yang juga Dosen Fakultas Farmasi Unmul menyampaikan materi terkait aspek keamanan obat
‘’Tanggal kedaluwarsa produsen dibuat berdasarkan stabilitas obat dalam wadah tertutup aslinya. Tanggal ini tidak serta merta berarti bahwa obat menjadi tidak stabil setelah jangka waktu lebih lama,’’ terang Wisnu Cahyo Prabowo.
‘’Tanggal kedaluwarsa yang tercantum hanya menunjukkan data waktu nyata atau ekstrapolasi dari studi degradasi. Artinya adalah obat dalam wadah tertutup akan tetap stabil hingga tanggal tersebut,’’ jelas Wisnu Cahyo Prabowo lebih lanjut.
Menurut Wisnu, penyimpanan dalam suhu tinggi atau lembap dapat mempercepat degradasi beberapa formulasi obat. Beberapa jenis formulasi juga tidak boleh dibekukan.