Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Pentingnya Apoteker Mendalami Ilmu Farmakoekonomi

farmaeko Nelly e1716463975889
banner 120x600
banner 468x60

Dengan demikian dapat diketahui apakah obat (atau teknologi kesehatan) tersebut memiliki outcome yang sebanding dengan biayanya (value for money).

Hasil dari analisis inilah yang diambil untuk dijadikan rekomendasi terhadap kebijakan, baik kebijakan setempat (misalnya di rumah sakit), maupun Nasional.

Iklan ×

Mengingat besarnya kebutuhan analisis farmakoekonomi dalam pelayanan kesehatan di Indonesia, sudah selayaknya apoteker sebagai professional kesehatan yang menguasai ilmu farmasi terutama penggunaan obat, untuk juga mendalami ilmu farmakoekonomi.

Terutama bagi apoteker yang bertugas di industri farmasi, dalam hal menyajikan data farmakoekonomi bagi obat yang akan diregistrasikan di Indonesia atau akan diusulkan dalam Fornas.

Demikian pula apoteker yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan berperan penting dalam menyediakan data yang dibutuhkan dalam kajian atau analisis farmakoekonomi.

Sedangkan apoteker yang bertugas di bidang Pendidikan dan penelitian terutama dibutuhkan dalam proses analisis farmakoekonomi itu sendiri.

Walaupun saat ini sudah mulai banyak apoteker yang menyadari kebutuhan dan pentingnya ilmu farmakoekonomi dalam mendukung profesionalisme mereka, namun belum mencukupi dalam memenuhi kebutuhan data dan studi farmakoekonomi di dalam negeri.

Baca Juga  Mungkinkah Mengintegrasikan Pengobatan Tradisional ke Dalam Pengobatan Konvensional di Indonesia?

Hal ini terlihat dari masih kurangnya dukungan bukti ilmiah berupa hasil studi farmakoekonomi dalam proses pengusulan obat Fornas.

Di lain pihak, banyaknya penelitian atau studi farmakoekonomi di perguruan tinggi farmasi ataupun kedokteran, belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan pemerintah.

Untuk itu dibutuhkan lebih banyak lagi apoteker yang terlibat dan mendalami ilmu farmakoekonomi, sekaligus perlunya memperkuat Kerjasama antar pihak seperti pemerintah, industri farmasi, akademis dan professional kesehatan termasuk apoteker dalam memperkuat analisis farmakoekonomi dalam negeri.

Sumber :
1. Bootman J.L, et al, 2005, Principles of Pharmacoeconomics, 3rd ed, Harvey Whitney Books Company : USA
2. Drummond, M.F., M.J. Sculpher, G.W. Torrance, B.J. O’Brien, and G.L. Stoddard, 2005. Methods for the Economic Evaluation of Health Care Programmes, 3rd Edition, Oxford University Press, Oxford.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *