Yogyakarta, IAINews – Apoteker merupakan tenaga kesehatan yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan secara global.
World Pharmacists Day (WPD) atau Hari Apoteker Dunia selalu menjadi momen spesial untuk mengapresiasi peran apoteker dan memperluas kontribusinya.
Pada peringatan WPD 2024, Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) mengusung program unggulan Apoteker Bertamu, sebagai bentuk implementasi tema WPD tahun ini yang ditetapkan oleh FIP, “Pharmacists: Meeting Global Health Needs”.
Apoteker Bertamu (Berantas TB Bersamamu) merupakan kontribusi apoteker dalam skrining dan edukasi tentang Tuberkulosis (TB) bagi masyarakat.
Para apoteker akan mengunjungi masyarakat di sekitar tempat praktik mereka untuk berdiskusi terkait TB. Program ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami gejala TB, langkah yang harus diambil jika mengalami gejala, serta meningkatkan pengetahuan terkait penyakit ini.
Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia (PSPA UII) menyambut baik program PP IAI ini karena selaras dengan fokus mereka di bidang Promosi Kesehatan. Dr. apt. Farida Hayati, M.Si., Ketua Program Studi, memberikan dukungan penuh dengan melibatkan dosen dan mahasiswa untuk berkolaborasi dalam pelaksanaan program Apoteker Bertamu.
Sebagai langkah awal, PSPA UII menyelenggarakan workshop guna memahami konsep dan pelaksanaan program ini.
Workshop ini menghadirkan narasumber apt. Yulianto, MPH, Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat PP IAI, yang akrab disapa Romo Sukir Satrija Djati.
Dalam pemaparannya, Romo Sukir menjelaskan bahwa Apoteker Bertamu mengadopsi konsep The Health Education/Promotion Planning Model dengan tahapan community analysis, targeted assessment, program plan development, implementation, dan evaluation.
Workshop yang mengusung konsep Interprofessional Education (IPE) ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari PSPA UII, serta mahasiswa dan dosen dari jurusan Keperawatan dan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta (POLKESYO) sebagai mitra IPE PSPA UII.
Sebagai tindak lanjut dari workshop, mahasiswa yang didampingi dosen pembimbing dibagi menjadi 12 kelompok dan akan diterjunkan ke Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY.
Mereka akan mengimplementasikan hasil workshop dalam mendukung program Apoteker Bertamu. Sebanyak 147 mahasiswa dan dosen akan terlibat dalam skrining dan edukasi TB kepada 500 warga.
Mahasiswa dari PSPA UII, serta jurusan Keperawatan dan Kesehatan Lingkungan POLKESYO akan melakukan kunjungan dari rumah ke rumah untuk melakukan skrining TB serta pengumpulan data terkait pengetahuan dan sikap masyarakat tentang TB.
Recommendation for You
JAMBI, IAINews – Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Pelempang, Jambi, terancam kehilangan warisan tanaman obat…
Karanganyar, IAINews – Pada 10 Oktober 2024, Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI) Karanganyar…
Sleman, IAINews- Tuberkulosis (TB) menjadi salah satu penyakit infeksi yang membutuhkan perhatian global untuk penanganannya….
SURABAYA, IAINews – 10 Oktober adalah Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, sebuah momen untuk meningkatkan kesadaran…