Usai pertemuan dengan CPA, delegasi melanjutkan pertemuan dengan Korea Pharmaceutical Association (KPA), bersama Presiden KPA, Kwang-Hoon, Choi, PhD, Sekjen KPA, Doo Joo Choi dan Chair of Local Organizing Committee (LOC) FAPA 2024 Seoul, Seok-Goo Chang.
‘’Pertemuan dengan delegasi KPA membahas mengenai kompetensi apoteker dan pengembangan produk farmasi termasuk kosmetik,’’ tulis Noffendri melalui aplikasi whatsapp kepada IAINews hari ini.
Tidak hanya itu, pertemuan kemudian dengan dilanjutkan dengan FAPA-CP (Federation of Asian Pharmaceutical Association College of Pharmacy) , membicarakan kelanjutan Kerjasama Pendidikan dan latihan serta sertifikasi apoteker.
‘’IAI dan FAPA CP memiliki perhatian dan visi misi yang sama mengenai dua hal ini, yaitu diklat dan sertifikasi apoteker, yang merupakan salah satu upaya untuk terus meningkatkan kompetensi apoteker,’’ ungkap Noffendri Roestam.
Hadir dalam pertemuan tersebut Presiden FAPA-CP, Rungpetch Sakulbumrungsil, Asst Prof, Vice Presiden FAPA-CP, Nusaraporn Kessomboon, Executive Director Sathitpong Thanaviriyatul dan Executive Committee, Anuchai Theeraraungchaisri.
Kongres FAPA sendiri merupakan kegiatan rutin, setelah tahun 2022 lalu diselenggarakan di Malaysia, tahun ini digelar di Taiwan dan tahun 2024 di Seoul, Korea Selatan.
Kongres dihadiri oleh anggota dari Kawasan Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat.
Kongres FAPA menyediakan pusat focus bagi para anggotanya untuk bertemu, bertukar gagasan dan menghasilkan temuan baru.
Setiap kongres memberikan jalan untuk berbagai keahlian, presentasi perkembangan atau penemuan baru, mempelajari strategi baru, berjejaring dengan apoteker dari organisasi/negara lain.
FAPA sendiri beranggotakan 23 negara, 25 organisasi apoteker dan 1000 peserta dari berbagai negara.
Dari Indonesia, Prof Dr apt Zullies Ikawati, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM menjadi salah satu pembicara dalam plenary session dengan tema Roles of pharmacists in detecting pandemics or surveillance.***