HOME

Perang Pandan di Desa Tenganan: Tradisi Lokal dan Potensi Khasiat Farmasi yang Menarik

Perang Pandan e1718808384279
Perwng Pandan di desa Tenganan Bali

Para peserta “Perang Pandan” tidak hanya melatih keterampilan bela diri, tetapi juga mewarisi nilai-nilai kebersamaan, keberanian, dan penghormatan terhadap tradisi leluhur mereka.

Tak jarang, perang diwarnai dengan korban yang terluka. Namun, berbeda dengan luka dan darah yang terjadi akibat “Perang Pandan”, korban tidak mengalami kesakitan dalam waktu yang lama.

Para daha (gadis) dari Desa Tenganan Pegringsingan membuat ramuan yang diracik sendiri untuk menjadi penawar luka.

Ramuan terdiri dari umbi-umbian seperti kunyit, laos, dan sebagainya.

Acara tahunan ini menarik perhatian dari seluruh dunia, bukan hanya sebuah perayaan budaya tetapi juga tempat bagi peneliti farmasi untuk mengetahui khasiat ramuan tradisional untuk menyembuhkan luka.

Ramuan Tradisional untuk Penyembukan Luka

Ramuan yang dibuat para daha, diturunkan secara empiris, terdiri dari Arak Bali atau cuka dicampur dengan parutan kunyit dan lengkuas, yang memiliki khasiat antiseptik yang ampuh.

Kajian ilmu farmasi telah menyoroti efek positif dari kombinasi ramuan tradisional yang digunakan, yang dilaporkan oleh berbagai penelitian.

Campuran kunyit dan arak dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan mengurangi risiko infeksi.

Kunyit (Curcuma domestica Vall)

Dunia mikroba, terutama bakteri, mempengaruhi kehidupan manusia dengan cara yang berbeda.

Meskipun beberapa bakteri dapat bermanfaat bagi manusia, beberapa di antaranya dapat berbahaya bagi mereka.

Bakteri dapat masuk ke tubuh melalui luka di kulit sehingga berpotensi menimbulkan infeksi.

Kunyit (Curcuma domestica Val) adalah salah satu tanaman berkhasiat obat yang sering digunakan masyarakat dalam pengobatan tradisional, terutama pada bagian rimpangnya.

Kunyit (Curcuma domestica Val), merupakan tanaman berbunga dalam keluarga jahe Zingiberaceae.

Kunyit berasal dari benua India dan Asia Tenggara, tumbuh pada suhu antara 20 dan 30 °C dan curah hujan tahunan yang tinggi untuk tumbuh subur.

Kandungan utama kunyit adalah kelompok senyawa fenolik kurkuminoid dan minyak atsiri yang berfungsi sebagai antimikroba (broad spectrum).

Mekanisme kerja kurkumin sebagai antibakteri mirip dengan mekanisme persenyawaan fenol lainnya.

Kurkumin menghentikan metabolisme bakteri dengan merusak membran sitoplasma dan mendenaturasi protein sel.

Dengan cara ini kurkumin akan mengakibatkan kebocoran nutrien dari sel, yang mengakibatkan kematian atau penghentian pertumbuhan sel bakteri.

Exit mobile version