HOME

Profesionalisme Pelayanan Apoteker di Apotek dan Klinik dalam Transformasi Kesehatan

Keynote Hisfarma Dirjen Farmalkes
Dirjen Farmalkes Kemenkes RI, Dr apt Rizka L Andalucia saat memberikan keynote speaker dalam KIT Hisfarma di Bandung

Apoteker maupun organisasi profesi diminta untuk terus mengembangkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kefarmasian primer seperti apotek dan klinik.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Farmalkes juga menyoroti satu persoalan utama kesehatan yang sedang dihadapi dan berusaha ditangani yaitu penggunaan antibiotik yang tidak tepat.

Data tahun 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 60% masyarakat mendapatkan antibiotik tanpa resep di sarana pelayanan primer seperti apotek dan toko obat berizin.

Hal ini disoroti karena bila praktik apoteker dilaksanakan dengan bertanggungjawab maka penjualan obat antibiotik tanpa resep dapat ditekan.

Oleh karena itu Dirjen Farmalkes meminta agar apoteker bekerja sama dengan baik untuk menekan penjualan antibiotik tanpa resep di sarana pelayanan kefarmasian primer.

Pada akhir paparannya, apoteker yang hadir diajak untuk menjaga profesinalisme pelayanan apoteker, untuk dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Apoteker sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan yang langsung berhadapan dengan masyarakat bisa menjaga profesionalisme dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang berkualitas.

Exit mobile version