HOME

Rakerda PD IAI Kaltim, Ajak Apoteker Berani Menjadi Pharmapreneur

Panitia Seminar Kefarmasian PD IAI Kaltim

‘’Saya mengajak semua apoteker Kalimantan Timur untuk bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan, berkontribusi aktif dalam organisasi IAI,juga bagi masyarakat khususnya  di bidang kesehatan sehingga peran apoteker semakin dirasakan kehadiran dan perannya ’’ ajak Arsyik Ibrahim, Dosen Farmasi Universitas Mulawarman tersebut

Arsyik Ibrahim juga mendorong apoteker agar berani menjadi seorang  pharmapreneur, yakni terjun menjadi wirausaha di bidang kefarmasian untuk menciptakan kemandirian serta membantu menyejahterakan masyarakat.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum II PP IAI apt. Drs. M. Nasruddin dalam sambutannya, mengingatkan pentingnya organisasi untuk fokus pada pembinaan anggota supaya menjaga dan meningkatkan kompetensi termasuk advokasi anggota.

Apoteker yang akrab dipanggil Oding ini menyoroti perubahan UU no. 17 tahun 2023 tentang kesehatan yang mengambil alih kembali kewenangan yang sebelumnya diserahkan oleh pemerintah kepada Organisasi Profesi, salah satunya IAI.

Saat ini, kesadaran masyarakat akan pencegahan penyakit menjadi lebih penting dibandingkan dengan pengobatan.

Pergeseran paradigma pelayanan kefarmasian menjadi tantangan baru bagi apoteker untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pasien.

“Kemajuan teknologi akan mempercepat penelitian di bidang kesehatan. Semua kemajuan dan inovasi ini akan melengkapi interaksi manusia dan juga meningkatkan kebutuhan akan perubahan dalam hal ilmu pengetahuan maupun kesehatan termasuk praktik kefarmasian,” ujar Nasruddin, apoteker RSUD AW Sjahranie tersebut.

Seminar Kefarmasian ini menghadirkan 2 narasumber yang masing-masing pakar di bidangnya, yaitu dr. R.R Ignatia Sinta Murti, Sp.Pd-KGEH, satu satunya dokter internist atau dokter spesialis penyakit dalam Gastroenterologi-Hepatologi di Kalimantan Timur.

dr Ignatia Sinta Murni

Ignatia membawakan topik “Terapi Penyakit Gastritis dan Problematikanya”, dengan dipandu apt Heri Wijaya, MSi, PhD.

Narasumber kedua, apt. Audrey Clarissa, S.Si. owner sekaligus Managing Director PT. Imedco Djaja.

Apoteker yang sering disapa Audrey ini merupakan figur dan inspirator bagi apoteker karena di usia yang masih muda, namun telah berhasil menjadi pharmapreneur sukses bahkan sudah wara-wiri hingga kancah internasional.

Dalam presentasinya, Ignatia Sinta Murni menerangkan, gastritis merupakan peradangan pada mukosa lambung dan memiliki gejala bervariasi yang bisa berupa gejala akut hingga kronis.

Di Indonesia, angka kejadian gastritis cukup tinggi yakni sekitar 40,8 % dan di Kalimantan Timur sendiri mencapai angka 14 % yang penyebabnya multi faktor namun mayoritas disebabkan oleh infeksi bakteri H. Pylori.

Exit mobile version