HOME

430 Juta Dosis Vaksin Telah Didistribusikan Selama Pandemi Covid-19

WhatsApp Image 2023 04 04 at 22.44.03
Arahan dan Pembukaan oleh Dirjen Farmalkes di acara Rakontek 2023 Foto : Screenshot https://www.youtube.com/@BinfarAlkes

Jakarta, IAINews – Dalam rangka meningkatkan akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan di Indonesia, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis Nasional Tahun 2023 dengan tema “Sinergi Pusat dan Daerah dalam Mewujudkan Transformasi Kesehatan di Sektor Kefarmasian dan Alat Kesehatan”. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 4 hingga 5 April 2023 di Jakarta.

Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan, apt. L Rizka Andalusia, mengucapkan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran dinas kesehatan di Provinsi, kabupaten, kota, dan seluruh jajarannya yang telah berupaya bekerja keras selama masa pandemi.

430 juta dosis vaksin telah berhasil dikelola, didistribusikan, dan dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya dengan sangat baik, Hal itu juga disampaikan Dirjen Farmalkes saat membuka Rakontek Farmalkes 2023.

“Secara khusus, kami dari kementrian kesehatan mengucapkan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak ibu semuanya di seluruh dinas kesehatan, baik yang di Provinsi, kabupaten kota sampai kepada seluruh jajarannya yang telah berupaya bekerja keras selama masa pandemi khususnya selama kita melaksanakan program vaksinasi dan telah mengelola Vaksin dengan sangat-sangat baik, 430 juta dosis vaksin yang kita kelola, kita distribusikan, kita pertanggung jawabkan akuntabilitasnya” Ujarnya

Acara yang dihadiri oleh 150 orang secara luring ini terdiri dari berbagai pihak, mulai dari Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, staf ahli menteri bidang teknologi kesehatan, para pejabat pimpinan tinggi pratama dilingkungan direktorat jenderal kefarmasian dan alat kesehatan, kepala dinas provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, direktur Rumah Sakit Umum Daerah di seluruh Indonesia, dan kepala Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK).

Tujuan dari acara ini adalah untuk bertukar gagasan dan memperkuat komitmen kerjasama antar pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan di Indonesia. Selain itu, dalam acara ini juga disampaikan materi mengenai update dan strategi kebijakan di lingkungan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, optimalisasi penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik dan Dana Alokasi Umum (DAU) dalam penyediaan obat essensial, pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pencapaian program prioritas, peranan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dalam meningkatkan kemandirian dan ketahanan obat dan alat kesehatan guna mendukung transformasi sistem kesehatan, pengelolaan obat untuk menjamin ketersediaan obat, pengawasan alat kesehatan dan PKRT serta pengembangan kompetensi dan registrasi tenaga kefarmasian.

Exit mobile version