HOME

Ada Cerita Dagusibu di Lomba Membatik HUT Museum Batik Pekalongan

lomba batik 1

Terakhir, obat yang sudah rusak atau kadaluwarsa harus dibuang dengan cara yang benar untuk mengurangi risiko penyalahgunaan.

Salah satu cara membuang obat adalah dengan merusak obat berupa tablet, membuka serbuk dari cangkang kapsul. Untuk sirup campur dengan air atau tanah sebelum dibuang ke tempat sampah atau air mengalir.

Peseerta lomba yang sudah berkumpul sejak pagi, kemudian memulai kegiatan lomba. Mereka diberi waktu untuk mengekspresikan kreativitas dalam menciptakan batik dengan berbagai motif dan warna yang khas.

Para peserta nampak serius dan penuh semangat dalam menyelesaikan karya-karyanya di tengah semilir angin  yang menambah suasana adem ayem dan sejuk.

Sambil menunggu penilaian, peserta dapat menikmati pameran berupa batik karya seniman batik tanah air, khususnya Pekalongan.

Acara berlangsung lancar dan meriah, ditandai dengan sorak sorai penonton saat para pemenang lomba diumumkan.

Kompetisi ini berhasil menciptakan atmosfer kebersamaan yang erat di antara peserta dan mengukuhkan kembali kecintaan terhadap batik sebagai warisan budaya yang membanggakan.

“Saya sangat senang dapat  ikut berpartisipasi dalam kegaitan ini dengan memberikan pengetahuan tentang gizi seimbang dan penggunaan obat,’’ tutu apt Mien Sumirah usai acara.

‘’Harapannya dengan edukasi mengenai Isi Pringku dan Dagusibu, masyarakat terus dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan lebih bijak lagi dalam menggunakan obat,’’ kata apt Mien Sumirah.

‘’Semoga kegiatan ini bisa terus diadakan, rutin setiap tahun. Sangat penting untuk melestarikan budaya Indonesia, apalagi batik sudah ditetapkan warisan tak benda dari Unesco,’’ papar apt Mien Sumirah.

‘’Tentu saja jangan lupa untuk terus diselingi edukasi kesehatan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai isu-isu kesehatan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,’’ tambah Apt Mien Sumirah.***

Exit mobile version