HOME

Apoteker Memahami Alasan Pasien Tidak Patuh Minum Obat

PASIEN yang tidak patuh minum obat memang menjadi satu masalah tersendiri. Meminum obat memang  adalah sesuatu yang tidak mengenakkan bagi beberapa orang.

Apalagi jika harus meminum obat setiap hari secara rutin secara terus-menerus.

Itulah yang harus dilakukan oleh pasien-pasien yang mengidap penyakit kronis atau penyakit degeneratif.

Penyakit yang mewajibankan pasien meminum obat secara jangka panjang.

Setiap bulan pasien harus datang ke fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk mengambil obat sekaligus dilakukan pengecekan kepatuhan minum obat pasien.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan pasien tidak patuh minum obat secara rutin yaitu:

Pertama, lupa. Banyak orang sering lupa minum obat, terutama jika harus diminum beberapa kali sehari.

Rutinitas harian yang sibuk atau kurangnya pengingat bisa membuat seseorang lupa untuk minum obat.

Kedua, efek samping obat. Beberapa obat memiliki efek samping yang tidak menyenangkan, seperti mual, pusing, atau lelah.

Hal ini bisa membuat orang enggan melanjutkan pengobatan, walaupun sebenarnya efek samping tidak terjadi untuk semua orang.

Ketiga, merasa sudah sembuh. Ketika seseorang merasa lebih baik, mereka mungkin berpikir bahwa mereka tidak perlu lagi minum obat, padahal penyakitnya mungkin masih ada atau membutuhkan perawatan jangka panjang.

Keempat, biaya obat. Harga obat yang mahal bisa menjadi beban bagi sebagian orang, sehingga mereka memutuskan untuk mengurangi dosis atau berhenti minum obat sama sekali untuk menghemat uang.

Ini tidak berlaku untuk pasien BPJS, biaya obat mereka sudah dtanggung oleh BPJS Kesehatan.

Keempat, kehabisan obat. Kadang-kadang orang kehabisan obat dan tidak segera membeli atau mengambil resep baru dari apotek.

Hal ini bisa membuat mereka melewatkan dosis yang diperlukan. Padahal, sebelum habis atau ketika habis, pasien wajib kembali ke fasyankes pertama untuk segera mengambil obat kembali.

Kelima, ketidakpahaman. Ada orang yang tidak sepenuhnya memahami pentingnya minum obat secara teratur atau tidak menyadari konsekuensi dari tidak mengikuti anjuran dokter.

Keenam, tidak merasakan manfaat: Jika seseorang tidak langsung merasakan manfaat dari obatnya, mereka mungkin merasa obat tersebut tidak efektif dan memutuskan untuk berhenti mengonsumsinya.

Ketujuh, takut ketergantungan. Beberapa orang khawatir bahwa mereka akan menjadi ketergantungan pada obat tertentu, sehingga mereka memilih untuk mengurangi dosis atau berhenti sama sekali.

Kedelapan,  banyaknya obat yang harus diminum. Pasien dengan penyakit kronis seringkali harus minum banyak obat sekaligus, dan ini bisa membuat mereka merasa kewalahan atau bosan, sehingga tidak patuh minum obat.

Exit mobile version