Mataram, IAINews – Potensi tanaman herbal sebagai obat alami terus menarik perhatian, seiring dengan semakin banyaknya bukti ilmiah yang mendukung manfaat kesehatannya. Berbagai penelitian yang dilakukan oleh apoteker Indonesia telah menemukan bahwa sejumlah tanaman herbal memiliki khasiat, mulai dari antioksidan hingga antiinflamasi, yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Pada Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Apoteker Indonesia yang berlangsung pada Sabtu, 31 Agustus 2024, di Hotel Lombok Raya, Mataram, sejumlah peneliti mempresentasikan hasil riset terbaru tentang khasiat tanaman herbal.
Rumiyati dari Universitas Gadjah Mada, misalnya, meneliti jamur jerami (Volvariella volvacea) yang kaya akan nutrisi makro dan mikro. Jamur ini memiliki aktivitas biologis seperti antiinflamasi, antitumor, dan antidiabetes.
Namun, penelitian Rumiyati juga mengungkapkan adanya protein toksik bernama volvatoksin, yang berpotensi menyebabkan keracunan.
Hal ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas dan keamanan dalam penggunaan jamur jerami sebagai obat.
Di sisi lain, Hari Susanti dari Universitas Ahmad Dahlan meneliti daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea L.). Penelitiannya menunjukkan bahwa ekstrak etanol dari daun ini memiliki kandungan fenolik yang tinggi serta aktivitas antioksidan yang kuat.
Antioksidan ini berperan penting dalam melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang juga menjadi fokus dalam penelitian Rumiyati mengenai jamur jerami.
Kedua penelitian ini memperkuat pentingnya tanaman herbal dalam mengatasi penyakit kronis melalui potensi antioksidannya.
Penelitian lain yang dipresentasikan oleh Aprilia Kusbandari dari Universitas Ahmad Dahlan menyoroti manfaat daun telang (Clitoria ternatea L.) dalam perlindungan kulit.
Ia menguji pengaruh konsentrasi etanol terhadap nilai Sun Protection Factor (SPF) ekstrak daun telang, dan hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak dengan konsentrasi etanol tertinggi memiliki nilai SPF tertinggi.
Ini memperkuat kemampuan daun telang dalam melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV), mendukung temuan Hari Susanti mengenai potensi perlindungan tanaman herbal terhadap radikal bebas dan faktor lingkungan.
Lebih lanjut, Wahyu Widyaningsih, juga dari Universitas Ahmad Dahlan, meneliti aktivitas antiinflamasi bunga telang (Clitoria ternatea L.).
Temuannya menunjukkan bahwa seduhan bunga telang memiliki efek antiinflamasi yang lebih kuat dibandingkan natrium diklofenak, obat antiinflamasi standar.