Selain itu, terdapat 23 Koordinator Wilayah yang mewakili kota/kabupaten di Sulawesi Selatan.
Setelah pelantikan, dilakukan serah terima pataka kepada Ketua Perhimpunan oleh Ketua Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia (MKAI) PD SULSEL, apt. Yuliasari, S.Si., M.H. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara dan sesi foto bersama.
Dalam wawancara setelah pelantikan, Ketua Perhimpunan TB, Dr. apt. Saparuddin Latu, mengungkapkan, “Resminya pelantikan hari ini merupakan kelanjutan dari pelatihan Training of Trainer Apoteker Penyuluh dalam Pengendalian Tuberkulosis di Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan pada Ahad, 17 September 2023.
Ada lima materi yang dijadikan dasar dalam pelatihan TOT tersebut.”
“Pemilihan Ketua Apoteker Penyuluh TB dilakukan di Sekretariat PD IAI SULSEL pada 17 Februari 2024,” tambahnya.
Dalam rapat kerja, Ketua apt. Saparuddin, didampingi oleh apt. Yuri dan apt. Suhartini, memaparkan program kerja yang diawali dengan slogan “Stop TB, Temukan, Obati Sampai Sembuh.”
Menurut Ketua Apoteker Penyuluh TB, “Program kerja yang disusun masih bersifat umum, sehingga kami perlu melakukan pertemuan lanjutan dengan pengurus yang telah dilantik.
Langkah awal yang akan kami jalankan adalah pemetaan kasus TBC di Provinsi Sulawesi Selatan dan pendampingan kepada petugas TB yang ada di lapangan.”
Apt. Yuri menambahkan, “Penting untuk melakukan koordinasi dan kolaborasi dalam penyuluhan TB. Pengurus dalam himpunan ini terdiri dari apoteker yang bertugas di berbagai sektor, seperti apotek, rumah sakit, puskesmas, hingga akademisi di perguruan tinggi yang memberikan dasar teori sejak dini.”
“Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya juga sangat penting agar edukasi kepada masyarakat berhasil, dan tujuan Zero TB sebagai program pemerintah dapat tercapai,” tutup apt. Yuri, yang juga dosen dan mahasiswi doktoral di Universitas Hasanuddin.