HOME

Fenomena Duck Syndrome: Apa yang Disembunyikan oleh Genzie?

Genzie 1
Para genzie mahasiswa Fakutlas Farmasi sedang mengikuti pelatihan kepemimpinan

DI era digital ini, generasi Z (lebih populer disebut genzie) menghadapi tantangan yang tidak pernah dihadapi oleh generasi sebelumnya.

Salah satu fenomena yang mulai sering dibicarakan adalah ‘Duck Syndrome’.

Fenomena ini menggambarkan situasi dimana seseorang tampak tenang dan sukses di permukaan, namun di balik layar, mereka berjuang keras dengan stress dan kecemasan untuk menjaga penampilan tersebut.

Fenomena ini semakin relevan di kalangan genzie, yang menghadapi banyak tekanan dari persaingan profesional dan akademis.

apt. NP Wintariani, M.Farm dalam Pelatihan Kepemimpinan bagi mahasiswa farmasi

Apa itu Duck Syndrome?

Duck Syndrome adalah fenomena psikologis yang belum banyak diketahui namun berdampak besar pada kesehatan mental seseorang.

Seseorang dengan Duck Syndrome tampak tenang dan baik-baik saja, tetapi sebenarnya mengalami banyak tekanan dan kepanikan saat mencoba memenuhi tuntutan hidupnya.

Istilah Duck Syndrome pertama kali digunakan di Stanford University, Amerika Serikat, untuk menggambarkan persoalan para mahasiswanya dari tekanan sosial dan akademik.

Analoginya adalah seekor bebek yang tenang mengambang di atas air sementara kakinya bekerja keras untuk tetap bergerak di bawah permukaan.

Begitu pula yang terjadi dengan para apoteker genzie, mungkin mengalami kecemasan untuk tampil sempurna di media sosial dan lingkungan kerja.

Tekanan di Era Digital

Di era media sosial, dimana kesuksesan dan kebahagiaan sering diukur berdasarkan penampilan online, apoteker genzie tampil.

Mereka merasa harus selalu dilihat berhasil dan bahagia dalam karir dan kehidupan pribadimya.

Di balik layar, tidak sedikit dari para genzie ini yang menghadapi beban kerja yang berat, ujian yang sulit, dan harapan yang tinggi terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.

Dampak pada Kesehatan Mental

Kesehatan mental dapat terjejas oleh tekanan untuk tampil sempurna ini. Sebagai kaum muda, mereka memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan pasien, sehingga manajemen stres menjadi lebih penting.

Stres dan kecemasan dapat mengganggu konsentrasi, menurunkan produktivitas, dan bahkan menyebabkan kelelahan kerja (work fatigue).

Strategi Mengatasi Duck Syndrome

  1. Langkah pertama adalah mengenali gejala Duck Syndrome dan menerima bahwa tidak apa-apa untuk merasa tidak sempurna. Menyadari bahwa orang lain pun mungkin sedang menghadapi masalah, hal ini akan membantu meredakan tekanan yang dirasakan.
  2. Sangatlah penting memiliki support system yang kuat, keluarga, teman dan rekan kerja yang suportif. Dengan berbagi pengalaman dan mencari dukungan dapat membantu mengurangi beban stres.
  3. Membuat jadwal yang realistis, belajar mengelola waktu dengan baik dan menetapkan prioritas, sehingga membantu mengurangi stres. Menyisihkan waktu untuk istirahat, dan relaksasi atau healing adalah kunci untuk menjaga keseimbangan hidup.
  4. Jika stress berlebihan dan kecemasan mulai mempengaruhi kehidupan sehari-hari, disarankan untuk mencari bantuan profesional, sehingga terapi dan konseling dapat diberikan sebagai strategi yang efektif untuk mengatasi tekanan.

Strategi Bagi Tenaga Pendidik

Exit mobile version