Sementara itu, Ketua Bidang Pusat Pelatihan dan Pendidikan, apt. Yuri Pratiwi Utami, menyoroti pentingnya penyelenggaraan pelatihan dan seminar-seminar terkait obat tradisional yang nantinya akan diakreditasi oleh Kemenkes dan dapat digunakan oleh sejawat apoteker. “Kami akan berkolaborasi dengan semua bidang di Himastra, bahkan dengan himpunan seminat lainnya dalam pelaksanaannya,” jelas apt. Yuri.
Setiap bidang lain juga menyampaikan program kerja masing-masing. Misalnya, Bidang Pengabdian Masyarakat yang berencana bekerja sama dengan perguruan tinggi farmasi untuk melaksanakan program desa binaan dan membentuk tim riset kolaboratif.
Selain itu, Bidang Kewirausahaan merencanakan pameran produk lontara pabbura, ciri khas Sulawesi Selatan, serta pengadaan buku Lontara Pabbura dan branding Himastra melalui media sosial.
Dewan Penasehat Himastra, apt. Andi Haslinda, memberikan arahan agar kegiatan Himastra lebih dikenal masyarakat, khususnya bidang Pusat Pelatihan dan Pendidikan. “Kami akan mengadakan pelatihan tentang branding produk obat tradisional dan standardisasi bahan alam hasil riset kerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi SULSEL,” ujarnya.
Pertemuan ini ditutup oleh Ketua Himastra, apt. Sulaiman, yang menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak agar semua seminat di Ikatan Apoteker Indonesia SULSEL bisa bersinergi dan memperkuat branding profesi apoteker.