HOME

Menggali Potensi Alam: Inovasi Produk Kosmetik Berbasis Bahan Alami di PIT IAI 2024

Kosmetik bahan alam

Dalam kaitannya dengan produk kosmetik, Isna Milka Yanuarti dari PT. Paragon Technology and Innovation mengangkat isu terkait efek komedogenik dari makeup berbasis powder foundation hidrofobik yang kerap meninggalkan residu pada kulit berminyak.

Dengan mengevaluasi efektivitas metode double cleansing, yang menggabungkan micellar water dengan facial wash, penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa metode ini lebih efektif dalam membersihkan kulit dan mencegah timbulnya komedo dibandingkan dengan metode pembersihan tunggal.

Ini menjadi informasi penting bagi konsumen yang peduli terhadap kesehatan kulit dan ingin menjaga pori-pori tetap bersih tanpa meninggalkan residu makeup.

Keberlanjutan inovasi dalam produk kosmetik juga terlihat pada penelitian Hanif Rachmawati yang berfokus pada peningkatan adhesivitas makeup melalui pemilihan polimer yang tepat.

Penelitian ini menemukan bahwa polimer Trimethylsiloxysilicate memberikan hasil adhesivitas terbaik, memungkinkan makeup bertahan lebih lama tanpa luntur.

Dengan performa ini, produk kosmetik dapat menawarkan solusi yang lebih tahan lama dan lebih efisien bagi pengguna yang aktif sepanjang hari, memperkuat posisi makeup yang tidak hanya sekedar estetik tetapi juga fungsional.

Dalam kategori perawatan tubuh, Sandi Tyas Pangestu dari PT. Paragon Technology and Innovation mengevaluasi antiperspiran deodoran yang menggabungkan bahan antibakteri dan antiperspiran untuk mengurangi bau badan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk ini mampu mengurangi produksi keringat dan menekan bakteri penyebab bau hingga 85,71%.

Hal ini menandai kemajuan signifikan dalam pengembangan deodoran yang tidak hanya mengurangi bau, tetapi juga menawarkan perlindungan lebih lama dan lebih efektif.

Mengangkat aspek perawatan kecantikan, Sheilla Windy Komara meneliti produk perawatan bibir yang mengandung turunan asam L-askorbat, yaitu askorbil tetraisopalmitat, untuk meningkatkan kelembapan dan kecerahan bibir.

Dengan hasil yang menunjukkan peningkatan hidrasi dan penurunan pigmentasi bibir secara signifikan, penelitian ini menjawab kebutuhan konsumen akan produk yang dapat memperbaiki kondisi bibir secara menyeluruh dan memberikan penampilan yang lebih sehat dan menarik.

Di akhir sesi, Yufri Aldi dari Universitas Andalas menyajikan dua studi yang mengangkat pertimbangan keamanan dan efektivitas bahan alami.

Penelitian pertama menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor dapat meningkatkan aktivitas sel NK dan jumlah leukosit pada mencit yang terpapar antigen virus COVID-19, menggarisbawahi potensi kelor sebagai pendukung sistem imun.

Exit mobile version