HOME

Pemerintah Berhasil Menurunkan Harga Obat Melalui Program JKN

Apt Noffendri Roestam S.Si
Ketua Umum PP IAI, apt Noffendri Roestam, S.Si

Ia memastikan tidak ada subsidi dari pemerintah dalam pengadaan obat-obatan program JKN. Harga obat program JKN murah karena adanya tekanan dari pemerintah.

‘’Artinya pemerintah sebenarnya sukses menurunkan harga obat melalui program JKN ini,’’ tandas apt Noffendri sekali lagi.

Meski harga obat murah, lanjut apt Noffendri, kualitas obat JKN tidak kalah dengan kualitas obat generik bermerk, karena telah melalui standar CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) yang telah ditetapkan oleh BPOM.

Dalam kesempatan itu, menjawab pertanyaan mengenai proses penyembuhan yang lebih lama bila menggunakan obat JKN, apt Noffendri mengatakan, bahwa hal itu wajar.

‘’Obat generik diproduksi dengan menggunakan zat aktif yang sama dengan obat generik  bermerk yang lebih mahal, namun menggunakan bahan tambahan yang berbeda,’’ jelas apt Noffendri.

Berbagai upaya dilakukan oleh industri farmasi agar dapat memproduksi obat generik dengan harga sesuai kesepakatan dengan pemerintah, namun memiliki khasiat yang baik.

Salah satunya dengan menggunakan bahan tambahan dengan grade yang sedikit lebih rendah namun tidak mengurangi efek berkhasiat obat.

‘’Ibaratnya mengendari mobil dari satu tempat ke tempat lain, yang satu menggunakan mobil seharga Rp 300 juta yang satu menggunakan kendaraan seharga Rp 1 miliar misalnya,’’ terang apt Noffendri.

‘’Mobil yang lebih murah tidak mampu mencapai kecepatan seperti mobil mahal, sehingga waktu sampai ke tempat tujuan lebih lama dibandingkan mobil mahal. Namun keduanya bisa dipastikan akan sampai di tempat tujuan tepat sesuai rencana,’’ kata apt Noffendri mangamsalkan.

Dalam kesempatan tersebut, apt Noffendri menghimbau masyarakat untuk mengikuti program JKN agar mendapatkan akses ke pengobatan murah bahkan gratis, dengan kualitas yang tidak kalah dibandingkan obat yang berharga lebih mahal.***

Exit mobile version