HOME

‘Sobat Gemes’ Wujudkan Remaja Sadar Penyalahgunaan Obat

sobat gemes 1
Apt Hadi Azhari, S,Farm bersama para kader Sobat Gemes terpilih

Inovasi ini dimulai membentuk kader Sobat Gemes yang diseleksi berdasarkan hasil pretes, postest, dan keaktifan, berada pada wilayah kerja puskesmas Tirta Jaya, dan berusia 10-18 tahun.

Kader Sobat Gemes inilah yang akan terjun langsung ke lapangan yang akan menerima informasi terkait penyalahgunaan obat oleh remaja.

Kader Sobat Gemes juga turut mengawasi beberapa warung yang diduga menjual obat yang rentan disalahgunakan seperti obat komix dalam jumlah besar.

‘’Setelah kami telusuri, ternyata sumber awal dari penyalahgunaan obat ini adalah warung-warung sekitar yang menjual obat secara bebas,’’ kata apt Azai yang juga menjabat sebagai ketua PC IAI Tanah Laut.

Sobat Gemes mendapat dukungan dan berkolaborasi dengan Duta GenRe, Karang Taruna, kepala desa Tirta Jaya, reskrim Polsek Pelaihari, Satpol PP dan  BNN Kabupaten Tanah Laut hingga Pj. Bupati Tanah Laut.

Tidak hanya itu, Sobat Gemes pun turut aktif di dunia media sosial dengan adanya akun tiktok @sobat.gemes, instagram @sobat.gemes, grup WhatApps, dan grup Telegram.

‘’Pengalaman inspiratif yang pernah dirasakan yakni tidak menyangka dengan kemajuan teknologi yang cepat dan semakin canggih membuat remaja lebih tahu daripada apoteker,’’ ungkap apt Azai.

‘’Mereka lebih mengetahui tempat dan siapa aja orang yang menyalahgunakan obat, walau untuk beberapa kalangan ini adalah hal yang tabu. Sebagian besar remaja ini menyalahgunakan obat, karena tidak adanya arahan dari orang tua atau orang yang lebih paham,’’ tutur apt Azai.

‘’Dengan adanya Sobat Gemes menjadi wadah bagi mereka agar bisa menyelamatkan generasi emas Indonesia,’’ lanjut apt Azai.

‘’Hal yang paling berharga selama mengembangkan Sobat Gemes ini, adalah kesempatan untuk bercerita tentang profesi apoteker ke remaja-remaja. Kesempatan seperti ini yang mungkin tidak semua apoteker bisa merasakannya,’’ ujar lelaki lulusan apoteker dari Universitas Muhammadiyah Surakarta ini.

‘’Inovasi Sobat Gemes ini masih prematur, masih dini, masih harus terus dikembangkan, harus berani mencoba dan belajar. Semoga ini semua bisa jadi inspirasi untuk apoteker lainnya,’’ tutur apt Azai.

‘’Kita tidak hanya berada di dalam ruangan, tetapi kita juga bisa  terjun ke masyarakat yang luas,’’ kata apt Azai.

‘’Untuk apoteker-apoteker di Kalimantan Selatan pada khususnya dan apoteker Indonesia pada umumnya, kini saatnya kita menunjukkan eksistensi apoteker di lingkungan terdekat,  seperti di lingkungan kerja. Semoga menjadi inspirasi untuk kawan-kawan lain,’’ harap apt. Azai menutup perbincangan.***

Exit mobile version