HOME

Studi American Heart Association: Bukti Ilmiah Pengobatan Alternatif untuk Gagal Jantung Masih Terbatas

male student practicing medicine scaled
Image by freepik

PENELITIAN yang dipublikasikan oleh American Heart Association (AHA) dalam jurnal Circulation mengungkapkan potensi manfaat dan risiko penggunaan pengobatan alternatif pada pasien gagal jantung.

Meski demikian, AHA menegaskan bahwa bukti ilmiah yang mendukung efektivitas terapi alternatif ini masih terbatas.

Terapi gagal jantung secara konvensional, seperti penggunaan obat-obatan, perubahan gaya hidup, dan intervensi bedah, telah terbukti efektif.

Namun, beberapa pasien memilih terapi alternatif seperti pengobatan herbal, suplemen makanan, akupuntur, yoga, dan meditasi sebagai tambahan dalam perawatan mereka.

Berbagai penelitian, baik studi observasional maupun uji klinis pada pasien gagal jantung, menunjukkan bahwa penggunaan terapi alternatif dapat memperbaiki gejala, kapasitas fungsional, kualitas hidup, serta menurunkan risiko kejadian jantung yang memburuk.

Namun, penting untuk diingat bahwa terapi alternatif ini memiliki potensi risiko dan manfaat yang berbeda-beda bagi setiap pasien.

Terapi Alternatif yang Potensial untuk Gagal Jantung:

  1. Omega-3 PUFA (Minyak Ikan): Memiliki bukti terkuat dan dapat digunakan dengan aman dalam dosis sedang.
  2. Yoga dan Tai Chi: Terapi ini terbukti aman, dapat ditoleransi dengan baik, dan bermanfaat bagi sistem kardiovaskular. Manfaatnya mencakup peningkatan aktivitas parasimpatik dan penurunan aktivitas simpatik, yang menjanjikan sebagai pendekatan tambahan untuk rehabilitasi jantung dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Risiko Terapi Alternatif terhadap Pengobatan Gagal Jantung:

  1. Jus Jeruk Bali: Berpotensi meningkatkan risiko perpanjangan QT jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan seperti amiodaron, dofetilide, atau satolol. Hal ini berbahaya bagi pasien gagal jantung dan atrial fibrilasi.
  2. Hawthorn: Meskipun meningkatkan kontraktilitas miokardium dan vasorelaksasi, penggunaannya aman jika dikombinasikan dengan ACE inhibitor atau beta-blocker.
  3. L-Arginin: Peningkatan risiko kematian pada pasien dengan infark miokard akut telah dilaporkan.
  4. Lily of the Valley, Oleander, Strophanthus, dan Ouabain: Penggunaan bersamaan dengan digoxin atau obat jantung lainnya berpotensi menyebabkan keracunan akut, seperti mual, palpitasi, atau gangguan penglihatan. Selain itu, tanaman ini meningkatkan risiko hipokalemia jika dikombinasikan dengan loop diuretik tanpa pemantauan kadar kalium yang tepat.
  5. Vitamin E: Konsumsi lebih dari 400 IU per hari dapat meningkatkan risiko dan memperparah gagal jantung.

Meskipun banyak pasien yang beralih ke terapi alternatif untuk memperoleh dukungan tambahan, AHA menekankan bahwa bukti ilmiah mengenai efektivitasnya masih terbatas.

Exit mobile version