Mataram, IAINews.id – Dalam upaya memajukan industri kosmetik yang lebih ramah lingkungan, Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (PIT IAI) menyelenggarakan simposium bertajuk “Sustainability in Cosmetics” pada Jumat, 30 Agustus 2024, di Ruang Sangkareang, Hotel Lombok Raya, Mataram.
Simposium ini menjadi platform penting untuk membahas strategi dan praktik keberlanjutan dalam industri kosmetik, dengan moderator apt. Shelly Taurhesia, Ph.D.
Simposium dimulai dengan presentasi dari apt. Meifi Ekayanti, S.Si, yang membahas “Sustainability, Zero Waste, dan Green Chemistry Material.” Apt. Ekayanti menekankan pentingnya penggunaan bahan kimia ramah lingkungan dalam produk kosmetik dan penerapan prinsip zero waste untuk mengurangi dampak lingkungan.
Ia juga menggarisbawahi penggunaan bahan baku organik dan praktik pengadaan yang bertanggung jawab sebagai langkah utama dalam mencapai keberlanjutan.
Selanjutnya, apt. Karmika Indarti, M.Si, memaparkan “Sustainability as Innovation Strategy in Cosmetics.” Dalam presentasinya, apt. Karmika menguraikan bagaimana keberlanjutan dapat menjadi strategi inovasi yang efektif dalam industri kosmetik.
Ia menyoroti integrasi keberlanjutan dalam setiap aspek, mulai dari pengadaan bahan, proses produksi, hingga pengemasan sebagai kunci untuk menciptakan produk yang berkualitas dan ramah lingkungan.
Praktik Keberlanjutan dalam Kosmetik
Keberlanjutan pada Pengadaan Bahan Baku:
- Menggunakan bahan baku organik yang mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
- Menggunakan bahan daur ulang dan menghindari penggunaan mikroplastik yang sulit terurai.
- Mengadopsi kebijakan pengadaan yang mendukung perdagangan yang adil (Fair Trade) dan konservasi keanekaragaman hayati.
Keberlanjutan pada Proses Produksi:
- Mengadopsi praktik efisiensi energi dan pengelolaan air yang lebih baik. Contohnya, PT Unza Vitalis telah menerapkan ISO 14001 untuk meningkatkan sistem manajemen lingkungan dan efisiensi operasional.
- Memastikan bahwa proses produksi mematuhi standar lingkungan yang ketat dengan mengurangi konsumsi energi dan emisi.
Keberlanjutan pada Pengemasan:
- Menggunakan bahan ramah lingkungan seperti plastik daur ulang pasca-konsumen dan bahan biodegradabel seperti bioplastik atau kertas.
- Mengurangi jumlah kemasan dengan menggunakan bahan yang dapat didaur ulang seperti kaca.
- Menerapkan desain yang lebih minimalis dan menawarkan produk dalam bentuk yang lebih terkonsentrasi untuk mengurangi penggunaan bahan kemasan.
Tantangan Etik dalam Implementasi Keberlanjutan
Uji Coba Tanpa Kekejaman (Cruelty-Free Testing):
- Menggunakan metode alternatif seperti uji in vitro dan pemodelan komputer untuk mengurangi penggunaan hewan dan meningkatkan keamanan produk bagi konsumen.
Praktik Fair Trade:
- Memastikan upah yang adil dan kondisi kerja yang aman bagi pekerja dalam rantai pasokan bahan baku.
Tantangan dalam Menerapkan Keberlanjutan
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam implementasi keberlanjutan meliputi biaya produksi yang lebih tinggi untuk bahan-bahan ramah lingkungan, kesulitan dalam mendapatkan dan memverifikasi bahan-bahan berkelanjutan, serta kebutuhan edukasi konsumen mengenai pentingnya keberlanjutan.
Peran Apoteker dalam Keberlanjutan
Apoteker memainkan peran penting dalam memajukan keberlanjutan di industri kosmetik. Mereka perlu meng-update pengetahuan tentang tren terbaru, teknologi, dan regulasi terkait keberlanjutan.