Apt Joko Sunowo menyampaikan terkait kompleksitas penyakit dan penggunaan obat, serta respon pasien yang sangat individual dapat meningkatkan munculnya permasalahan terkait obat.
Data yang panitia temukan, 12-87 % permasalahan terkait obat terjadi pada pasien Chronic Kidney Disease.
Oleh karena itu, PTO menjadi hal yang perlu dilakukan pada pasien Chronic Kidney Disease, agar tidak terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.
‘’Hal inilah yang menjadi latar belakang pemilihan topik seminar dan workshop kali ini,’’ ujar apt Joko Sunowo.
Materi inti diawali dengan seminar yang disampaikan oleh dr. Emilia, SP.PD, KGH, FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal-hipertensi di RSUD Ahmad Yani Metro, Lampung.
Dr Emilia mengangkat tema peran apoteker rumah sakit dalam pemantauan terapi farmakologis pada Penyakit Chronic Kidney Disease.
Chronic Kidney Disease merupakan kelainan struktur dan/atau fungsi ginjal yang berlangsung lebih dari tiga bulan dengan berbagai implikasi terhadap kesehatan.
Terapi utama pasien Chronic Kidney Disease ditujukan untuk mencegah dan memperlambat progresivitas dari penyakit.
Dr Emilia menyatakan bahwa assesment pengobatan dan peresepan pada pasien Chronic Kidney Disease dilakukan dengan 5 proses, yaitu mengidentifikasi fungsi ginjal, menganalisis riwayat pengobatan, melakukan pengkajian pengobatan, melakukan penyesuain regimen pengobatan dan terakhir melakukan pemantauan terapi.
Proses analisis riwayat pengobatan tidak hanya sebatas reaksi alergi pasien, namun juga dilakukan analisis seluruh riwayat obat resep, obat bebas dan obat herbal serta diskontinuitas obat/toksisitas terutama obat yang dihentikan karena menyebabkan gagal fungsi ginjal.
Pada tahapan pengkajian pengobatan, dr Emilia menyatakan terdapat beberapa pertanyaan yang harus dicari jawabannya.
Yaitu terkait apakah obat nefrotoksik atau dikontraindikasikan dengan stadium CKD?
Juga terakit, apakah metabolit obat waktu paruhnya diperpanjang karena Chronic Kidney Disease? Apakah risiko efek samping dan interaksi obat meningkat dengan Chronic Kidney Disease? Dan terakhir perlu juga dipertanyakan terkait, apakah obat memiliki rentang terapeutik sempit?
Peran apoteker bekerjasama dengan profesi kesehatan lainnya menjadi kunci pada penanganan pasien Chronic Kidney Disease.
Dr Emilia memberikan beberapa contoh hasil penelitian yang memperlihatkan peran apoteker pada pasien Chronic Kidney Disease.
Salah satunya adalah progam PTO oleh apoteker dalam uji klinis di Spanyol dapat mencegah penurunan fungsi ginjal pada kelompok pasien dengan CKD Stadium IV-V.