MATARAM, IAINews –Bidang Kewirusahaan dan Kesejahteraan Anggota PP IAI menggelar Lomba Video Inspiratif Apoteker Pharmapreneur bersamaan dengan Rakernas dan PIT IAI 2024 lalu di Mataram, NTB.
Lomba kali ini diikuti oleh puluhan apoteker pharmapreneur dari seluruh Indonesia.
Setelah rangkaian penilaian yang dilakukan oleh dewan juri, pemenang lomba diumumkan saat Gala Dinner Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (PIT IAI) 2024, di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barar, 30 Agustus 2024.
Apt. Dwi Ismayati, M. Clin. Pharm yang berasal dari Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Lampung, berhasil meraih prestasi membanggakan dengan menyabet Juara ke-2.
Prestasi ini menempatkannya di posisi kedua setelah apt. Mokh. Safirudin, S.Farm., S.E yang berhasil meraih Juara 1.
Lomba Video Inspiratif Apoteker Pharmapreneur dimulai sejak akhir Juli lalu.
Pengumpulan video dilaksanakan dalam batas waktu 25 Juli sampai 25 Agustus 2024, dilanjutkan dengan proses penjurian pada 26 – 28 Agustus 2024.
Isma, sapaan akrab apt. Dwi Ismayati, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini.
Isma yang mengangkat tema video tentang perjalanan panjang nya punya apotek sendiri berhasil memukau dewan juri.
‘’Sejak kecil, saya sudah tertarik dengan dunia kesehatan. Saya melihat lingkungan di kampung saya yang kesulitan mendapatkan obat-obatan yang berkualitas. Sehingga saya merasa terpanggil untuk berkontribusi,’’ kata apt. Isma yang juga seorang relawan Apoteker Tanggap Bencana Lampung.
‘’Setelah lulus Apoteker, sebetulnya saya ingin langsung buka Apotek di kampung saya. Waktu itu belum dapat restu dari orang tua dan saya pun belum punya modal saat itu,’’ lanjut apt. Isma kepada IAINews.
Pada video tersebut, apt. Isma menjelaskan bagaimana perjalanannya menjadi seorang apoteker pharmapreneur.
Setelah lulus kuliah apt Isma memulai karir bekerja menjadi seorang praktisi Apoteker di Industri farmasi.
Setelah satu tahun berkecimpung di dunia industry farmasi, Isma mengambil keputusan yang berani untuk mengundurkan diri dari perusahaan farmasi dan memulai babak baru di dunia bisnis yang berbeda.
Apt Isma memutuskan untuk menjadi seorang apoteker pharmapreneur.
Memulai perjalanannya, apt Isma memilih mendirikan Perusahaan Pedagang Besar Farmasi (PBF).
Keputusannya keluar dari industri farmasi ini tentu menarik perhatian. Ini mengingat stabilitas yang umumnya ditawarkan oleh industri farmasi.
Isma mengungkapkan bahwa ia tertarik dengan tantangan baru dan ingin berkontribusi dalam membangun perusahaan PBF ini sejak awal.