Kabupaten Bondowoso, IAINews – Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen bangsa Indonesia.
Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, demi terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal ini juga menjadi investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kesinambungan program dan sektor, serta pelaksanaan yang berkelanjutan dari upaya-upaya sebelumnya. Oleh karena itu, penting untuk menyusun rencana pembangunan berwawasan kesehatan yang berkesinambungan, di mana semua komponen bangsa, termasuk masyarakat, pemerintah, swasta, organisasi kemasyarakatan, dan profesi, memiliki tanggung jawab dalam pembangunan kesehatan.
Apoteker memiliki peran penting dalam strategi pembangunan kesehatan di Indonesia, terutama melalui upaya promotif dan preventif. Pentingnya pemerataan upaya tersebut hingga pelosok negeri diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga mereka bisa berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Salah satu wujud nyata upaya ini adalah melalui sosialisasi GEMA CERMAT (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat).
Dalam rangka memperingati World Pharmacists Day (WPD) 2024, yang mengusung tema “Pharmacists: Meeting Global Health Needs”, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk merayakan kontribusi apoteker terhadap kesehatan global.
Salah satunya adalah sosialisasi Gema Cermat yang diselenggarakan di SMK Al Furqon dan Al Imam, Grujugan Lor, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pada 26 dan 30 September 2024. Dalam kegiatan ini, materi yang disampaikan mencakup DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Baik dan Benar), serta edukasi mengenai peredaran obat dan kosmetik palsu. Masyarakat juga diperkenalkan dengan aplikasi BPOM Mobile untuk memastikan obat, makanan, dan kosmetik yang digunakan aman.
Peserta sosialisasi menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung. Salah satu peserta menanyakan bagaimana cara masyarakat memastikan legalitas dan keamanan suatu obat, makanan, atau kosmetik. Apoteker menjelaskan bahwa BPOM Mobile dapat diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat, bahkan di pelosok negeri.
Aplikasi ini memiliki berbagai fitur seperti pemindaian barcode produk, cek Nomor Izin Edar (NIE), serta pengaduan terkait produk ilegal. Penggunaan aplikasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memilih produk yang aman dan berkualitas.