BPOM telah lama menjadi mitra IAI dalam mengembangkan berbagai program edukasi masyarakat, termasuk melalui Kampung ASK ME DAGUSIBU, sebuah inisiatif yang dijalankan oleh para apoteker untuk memberikan edukasi langsung kepada masyarakat di berbagai daerah tentang penggunaan obat yang bijak.
Partisipasi yang Luar Biasa dari Apoteker di Seluruh Indonesia
Antusiasme peserta dalam mengikuti Bimtek Pendekar OBASKK sangat tinggi. Awalnya, panitia hanya merencanakan sekitar 1000 peserta, namun jumlah pendaftar hampir dua kali lipat dari target awal.
Acara ini selain dilaksanakan secara Luring juga secara daring melalui Zoom dan YouTube, sehingga lebih banyak apoteker yang dapat berpartisipasi.
Dalam sambutannya, Noffendri mengungkapkan harapan agar kolaborasi antara IAI dan BPOM dapat terus berlangsung dan menghasilkan dampak yang luas bagi masyarakat.
“Kami berharap kerja sama dengan BPOM ini dapat terus ditingkatkan agar manfaatnya semakin luas, dan para apoteker dapat memainkan peran lebih aktif sebagai penyuluh kesehatan di komunitas mereka,” ujarnya.
Target Edukasi 25.000 Masyarakat Hingga Akhir 2024
Melalui program Pendekar OBASKK, PP IAI menargetkan untuk mengedukasi hingga 25.000 masyarakat di berbagai daerah di Indonesia sebelum akhir tahun 2024.
Program ini berfokus pada peningkatan pemahaman masyarakat tentang keamanan dan kualitas produk obat bahan alam, suplemen kesehatan, dan kosmetik.
“Kami optimis bahwa dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, target ini dapat tercapai. Kami juga berharap dapat terus memperkuat kemitraan dengan BPOM untuk program-program pemberdayaan masyarakat di masa mendatang,” ungkap Noffendri.
Sebagai bagian dari rangkaian perayaan World Pharmacist Day 2024, IAI juga memberikan penghargaan kepada apoteker-apoteker yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras mereka di lapangan.
Dengan berlangsungnya Bimtek Pendekar OBASKK ini, diharapkan semakin banyak apoteker yang mampu berperan aktif dalam memberikan edukasi dan memastikan keamanan penggunaan produk kesehatan di masyarakat, terutama di era digital yang penuh dengan misinformasi.***