HOME

Apoteker Om-Idaman Tingkatkan Peran dalam Menekan Penyakit Tidak Menular

Om Idaman 1
Apt Mega Silviana, ketiga dari kanan saat bersama Walikota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, SH (baju warna merah)

BANJARBARU, IAINews – Mendengar kata apoteker Om-Idaman yang terbayang adalah pria muda berprofesi apoteker dan lengkap memiliki semua yang dibutuhkan untuk sukses.

Tidak terlalu tepat, karena Om-Idaman bukan sosok apoteker melainkan sebuah inovasi berupa aplikasi yang memiliki semua kelengkapan fitur yang dibutuhkan, seperti yang diidamkan.

‘’Kata om berasal dari home atau home care, sementara idaman saya sematkan, karena aplikasi ini sangat lengkap fiturnya dan sesuai dengan apa yang kita idamkan dalam melaksanakan home medication review,’’ jelas apt Mega Silviana, S.Farm pencipta Om-Idaman saat ditemui IAINews beberapa waktu lalu.

Berawal dari kegelisahan untuk mengatasi pasien-pasien penyakit tidak menular, dilaksanakanlah home medication review.

Sosialisasi Om-Idaman di Puskesmas Banjarbaru Utara

Home medication review adalah kunjungan ke rumah untuk me-review obat, penyakit, penilaian kepatuhan minum obat, tingkat pengetahuan, luaran terapi, dan penilaian kepuasan pasien.

Dari hasil home medication review itu, apt Mega Silviana lalu menciptakan inovasi yang bernama Om-Idaman.

Inovasi ini muncul, didorong adanya Peraturan Walikota (Perwali) Kota Banjarbaru No. 26 Tahun 2022 tentang Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah (Home Care) pada masyarakat di Kota Banjarbaru.

Om-Idaman adalah home medication review pada masyarakat berpenyakit kronis di puskesmas Banjarbaru Utara yang diprakarsai oleh apt. Mega Silviana, S.Farm.

Inovasi Om-Idaman ini mengantarkan apt Mega Silviana meraih juara 1 tenaga kesehatan teladan Kota Banjarbaru tahun 2024.

Setelah itu, berkompetisi kembali di tingkat provinsi Kalimantan Selatan dan meraih terbaik kedua tenaga kesehatan teladan katagori puskesmas tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2024.

‘’Dengan adanya Om-Idaman semoga bisa menjadi salah satu usaha apoteker untuk meningkatkan pelayanan kesehatan primer,’’ tutur apt Mega Silviana yang juga seorang  pengurus di PC IAI Kabupaten Banjarbaru periode 2022-2026.

Inovasi Om-Idaman dilaksanakan dengan cara mengunjungi pasien dan melakukan pengecekan tensi, kadar glukosa/kadar kolesterol/kadar asam urat.

Setelah pengecekan dilakukan edukasi terhadap pasien dengan sebuah video yang telah disiapkan.

Pelatihan kader Om-Idaman

Selanjutnya, apoteker melakukan konseling pengobatan dan melakukan penilaian atas kepatuhan, pengetahuan, kualitas hidup dan kepuasan layanan.

Exit mobile version