Mataram, IAINews – Pada tanggal 27 Agustus 2024, sebuah acara istimewa diselenggarakan di Aruna Senggigi, Lombok, dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Acara welcome dinner yang digelar malam itu tidak hanya sebagai sarana penyambutan para peserta, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan profesional dan berbagi wawasan dalam suasana yang penuh keakraban.
Para peserta disambut dengan suguhan kuliner khas Lombok yang menggugah selera, serta hiburan budaya yang menampilkan keindahan seni tradisional daerah setempat.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten 1 Drs Hj. Fathurrahman, M.Si Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, mengungkapkan apresiasinya terhadap tema yang diangkat dalam forum ini, yaitu “Weaving Progress: Integrating Pharmaceutical Sciences into the Global Health System”.
Menurutnya, tema ini sangat relevan dengan tantangan kesehatan yang dihadapi saat ini, terutama dalam memastikan akses yang lebih luas terhadap obat-obatan yang aman, efektif, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Sekda menekankan pentingnya peran apoteker dalam sistem kesehatan. “Apoteker memainkan peran yang sangat penting dalam sistem kesehatan kita. Mereka tidak hanya bertanggung jawab dalam penyediaan obat yang tepat dan aman, tetapi juga memiliki peran dalam edukasi masyarakat mengenai penggunaan obat yang benar,” ujarnya.
Beliau juga menyoroti permasalahan yang sering terjadi terkait penggunaan obat, seperti kurangnya pemahaman masyarakat tentang konsumsi obat yang tepat serta penyalahgunaan obat secara bebas dan berlebihan. “Masih ditemui kasus di mana masyarakat mengonsumsi obat tanpa resep dokter atau tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Hal ini dapat menyebabkan resistensi obat, efek samping yang berbahaya, bahkan komplikasi kesehatan yang lebih serius,” tambahnya.
Oleh karena itu, peran apoteker dalam memberikan pemahaman yang benar mengenai penggunaan obat sangatlah penting untuk mencegah masalah-masalah seperti ini, dan memastikan bahwa masyarakat mendapatkan manfaat optimal dari pengobatan yang mereka terima.
Selain itu, Sekda juga mengingatkan para apoteker untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guna menghadapi tantangan-tantangan kesehatan di masa depan.
Di era digital seperti sekarang, inovasi dalam layanan farmasi, seperti telemedicine dan penggunaan teknologi informasi untuk manajemen obat, menjadi sangat penting.