HOME

apt. Ariel Dwi Puspitawati Bagikan Tips Meracik Minuman Jamu Kekinian ala Barista Café dalam Rangkaian Pekan Ilmiah Tahunan 2024

Screenshot 20240909 105718 com.google.android.apps .docs .editors.docs edit 39170488669543

Dalam rangkaian acara Pekan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yang digelar pada 30 Agustus 2024 di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat, diadakan Workshop Meracik Minuman Jamu Kekinian Ala Café.

Acara ini mengundang minat besar dari para apoteker yang ingin mempelajari cara meracik jamu dengan pendekatan modern ala barista.

Jamu, yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO sejak 6 Desember 2023, dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan imunitas, melancarkan pencernaan, dan menjaga kesehatan kulit.

Workshop ini bertujuan memperkenalkan teknik meracik jamu dengan sentuhan modern, agar lebih diminati terutama oleh generasi muda.

Workshop yang dihadiri sekitar 30 peserta apoteker ini menghadirkan apt. Ariel Dwi Puspitawati, S.Si., seorang praktisi apoteker herbal, sebagai narasumber utama.

Dalam pemaparannya, apt. Ariel membahas penggunaan berbagai alat racik barista, bahan baku herbal, proses pengolahan, formulasi, dan dosis, hingga cara penyajian jamu ala café.

“Jamu menjadi minuman yang otentik dengan cita rasa yang berbeda saat diracik dengan cara yang berbeda,” ujar apt. Ariel, yang juga merupakan pemilik café Love Jamu.

Ia menekankan pentingnya menjaga warisan budaya jamu agar terus relevan dan diminati sepanjang masa.

Menurut apt. Ariel, minuman jamu perlu dikemas dalam format yang lebih kekinian untuk menarik minat generasi muda.

“Diharapkan generasi muda semakin mencintai jamu, bukan hanya sekadar dalam ucapan, tetapi juga melalui tindakan nyata untuk terus mempromosikan dan memperjuangkan keberadaannya,” jelas apt. Ariel, yang juga merupakan anggota Pengurus Pusat Himpunan Apoteker Seminat Obat Tradisional (PP Himastra).

Untuk menarik minat generasi muda, jamu perlu disajikan dengan nuansa café yang unik, nyaman, cantik, dan modern. Apt. Ariel menjelaskan bahwa anak muda umumnya menyukai minuman dengan rasa yang tidak terlalu pahit atau asam, dan lebih cenderung menyukai rasa manis.

Oleh karena itu, standarisasi dalam proses pembuatan jamu menjadi penting untuk memenuhi preferensi rasa tersebut.

Di dalam workshop, apt. Ariel juga memaparkan penggunaan alat barista kopi yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan minuman jamu, seperti jigger, French press, jug, shaker, foamer, Rox presso, Aero press, Vietnam drip, timbangan, dan beaker glass.

Para peserta tidak hanya mendapatkan materi secara teori, tetapi juga praktek langsung dalam meracik jamu layaknya seorang barista.

Dengan memadukan pengetahuan apoteker herbal dan teknik modern dalam penyajian, workshop ini bertujuan membuat jamu lebih menarik dan diminati oleh generasi muda.

Exit mobile version