SURABAYA, IAI News – apt Nurdiansyah Kasim, S.Farm dari PC IAI Kota Kupang, NTT memenangi lomba desain pakaian dinas lapangan (PDL) yang diselenggarakan PP IAI.
Sementara apt Muh. Nur Hidayat J, S. Farm meraih hadiah pertama lomba desain batik PP IAI.
Kedua lomba tersebut diselenggarakan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) dalam rangka merayakan World Pharmacist Day atau Hari Apoteker Sedunia yang jatuh tiap tanggal 25 September.
Kedua apoteker muda tersebut berhak menerima hadiah uang tunai sebesar Rp 7.500.000 dan piagam penghargaan.
Pengumuman pemenang dibacakan oleh apt Dra Harmawati Kadir, M. Kes, Wakil Ketua Bidang IX PP IAI yang juga bertindak sebagai dewan juri dalam lomba tersebut.
Di depan peserta rakernas IAI do Hotel Platinum Surabaya, pengumuman pemenang itu disambut gembira oleh peserta rakernas yang datang dari seluruh Indonesia.
Harmawati didampingi apt Lilik Yusuf Indrajaya, SSi, SE, MBA, Sekjen PP IAI yang juga bertindak selaku Ketua Dewan Juri dan apt Drs Dettie Yuliaty, M.Si, Wakil ketua Bidang Kerjasama PP IAI yang juga anggota dewan juri.
Lomba desain PDL dan batik diselenggarakan sejak 22 Agustus lalu dan diikuti oleh apoteker dari seluruh Indonesia. Sejak diumumkan hingga pengumpulan materi berakhir, terdaftar 150 peserta lomba desain PDl dan 123 peserta lomba desain batik.
‘’Ini sungguh mengejutkan. Mengingat para apoteker diberi tantangan lomba desain busana dan ternyata peminatnya sangat banyak, hasilnya pun bagus bagus semua,’’ ungkap Lilik Yusuf Indrajaya.
Dewan juri mulai bekerja untuk melakukan skrining dalam penilaian tahap 1 pada 13 – 18 September 2022.
Secara teliti juri melakukan pengecekan, apakah peserta betul-betul apoteker yang terdaftar sebagai anggota IAI melalui no KTA yang dicantumkan. Selanjutnya dilakukan penilaian kesesuain desain dengan tema dan kebutuhan IAI. Hasilnya terpilih 39 peserta lomba PDl dan 22 peserta lomba desain batik yang lolos ke tahapan selanjutnya.
Dari seleksi tersebut terpilih masing-masing 5 nominee yang kemudian diwajibkan mengikuti coaching yang dilakukan oleh juri desainer professional yakni Nina Nugroho untuk peserta lomba desain PDL dan Hardianto Setiyadi untuk peserta lomba desain batik.
Mereka kemudian diwajibkan melakukan revisi sesuai arahan kedua juri dari jalur professional tersebut.
Para peserta kemudian diberi waktu selama 2 minggu untuk membuat sampel dari desain yang semua mereka kirimkan berupa gambar, hingga menjadi busana siap pakai.