Aceh Singkil, IAINews – Pada perayaan Hari Apoteker Sedunia atau World Pharmacist Day (WPD) yang jatuh pada hari Minggu, 20 Oktober 2024, Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) dan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) mengajak seluruh Apoteker untuk mensukseskan kegiatan WPD.
Kegiatan ini menjadi momentum bagi Apoteker Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka berkontribusi untuk kesehatan global. Sejalan dengan perubahan paradigma, Apoteker tidak hanya berorientasi pada obat (drug oriented), tetapi juga berorientasi pada pasien (patient oriented) demi menjamin keselamatan pasien (patient safety).
Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Kabupaten Aceh Singkil (PC IAI Kab. Aceh Singkil) menggelar kegiatan Apoteker Bertamu, yang terdiri dari edukasi tentang Tuberkulosis (TB) dan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat Desa Gunung Lagan, Kec. Gunung Meriah, Kab. Aceh Singkil.
Saat ini, penyakit TB menjadi tantangan global dalam dunia kesehatan. Meskipun TB dapat diobati dan disembuhkan, masih terdapat tantangan bagi pasien yang belum memulai pengobatan.
Beberapa faktor penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang TB, stigma, kurangnya dukungan keluarga, dan keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan. Stigma menjadi salah satu penyebab keengganan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan TB, yang dapat memperburuk kondisi penderita.
Hal ini membuat orang yang terinfeksi TB merasa malu dan menarik diri dari lingkungan, bahkan mengalami diskriminasi, kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, atau kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu, perlu upaya untuk menghilangkan stigma dengan memberikan informasi yang benar.
Dalam pengobatan TB, yang harus diperhatikan adalah tepat waktu, cara, dan dosis. Edukasi tentang Tuberkulosis sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan motivasi serta kepatuhan dalam mengonsumsi obat bagi penderita TB.
Selain itu, peran pemerintah dan organisasi kesehatan lainnya sangat penting untuk menangani TB secara dini dan memastikan penderita yang terinfeksi mendapatkan perhatian serta pengobatan yang tepat, sehingga penyebaran penyakit dapat dicegah.
Terinfeksi TB tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi.
Maka dari itu, Apoteker harus berkontribusi dan berkolaborasi dengan masyarakat serta profesi kesehatan lainnya untuk mengeliminasi kasus TB, terutama di Indonesia. PC IAI Kabupaten Aceh Singkil mengajak masyarakat untuk memberantas kasus TB menuju Indonesia yang lebih sehat dan lebih maju.