Balikpapan, IAI News – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan bersama Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Balikpapan dan Pusat Halal Universitas Airlangga (Unair) mengadakan pelatihan sertifikasi halal untuk mendukung pelaku usaha di Balikpapan.
Program ini difokuskan pada sertifikasi halal untuk produk pangan dari industri rumah tangga (PIRT) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan dilaksanakan pada 24-27 September 2024 di Aula Balai Kota Balikpapan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, apt. Dra. Alwiati, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memastikan produk-produk yang beredar di pasar memiliki sertifikasi halal dan aman bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan produk yang beredar di masyarakat terjamin kehalalannya, sehingga masyarakat dapat mengonsumsi dengan aman,” ujarnya. Sebanyak 150 pelaku usaha turut serta dalam pelatihan ini, yang mana mereka telah mengantongi izin PIRT sebelumnya.
Menurut Alwiati, proses sertifikasi halal ini melalui beberapa tahapan. Pelaku usaha yang berpartisipasi telah menerima pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP).
“Dengan adanya sertifikasi halal, produk akan memiliki nilai tambah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian para pelaku usaha,” tambahnya.
Pelatihan sertifikasi halal ini merupakan hasil kerja sama selama tiga tahun antara Dinas Kesehatan Balikpapan, PC IAI Balikpapan, dan Universitas Airlangga, dengan kemungkinan perpanjangan kerja sama di masa mendatang.
Sementara itu, apt. Dra. Hasnah Haerani, M.Kes, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Balikpapan sekaligus pengurus pusat IAI, menjelaskan bahwa Universitas Airlangga juga melatih para Pendamping Halal di seluruh PD IAI.
“Saat ini, para Pendamping Halal sudah diimplementasikan di PC Balikpapan dan PD IAI Kalimantan Timur,” ujarnya. Lebih lanjut, Hasnah menyampaikan bahwa Universitas Airlangga akan meninjau tempat produksi pelaku usaha untuk memastikan proses produksi memenuhi standar halal.
Sebagai bagian dari program ini, sebanyak 38 pendamping sertifikasi halal telah dilatih oleh DKK Balikpapan bekerja sama dengan PC IAI Balikpapan. “Pendamping halal yang telah dilatih akan melakukan pembinaan di lapangan kepada pelaku usaha,” jelas Hasnah.
Selain produk pangan, program ini juga menargetkan rumah potong unggas (RPU), sehingga proses penyembelihan bisa dipastikan sesuai dengan syariat Islam.
Dr. apt. Abdul Rahem, M.Kes, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, menambahkan bahwa sinergi berbagai pihak diperlukan untuk memajukan potensi UMKM. “Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Balikpapan dan IAI untuk memajukan UMKM, terutama melalui digitalisasi bisnis dan sertifikasi halal,” ungkapnya.