Mataram, IAINews – Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) 2024, yang beriringan dengan Rapat Kerja Nasional Ikatan Apoteker Indonesia, dilaksanakan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 28–31 Agustus 2024.
Acara bergengsi yang dihadiri apoteker dari seluruh Indonesia ini mengusung tema “Weaving Progress: Integrating Pharmaceutical Sciences into the Global Health System.” Kegiatan ini bertujuan mendorong kemajuan ilmu farmasi dan memperkuat perannya dalam sistem kesehatan global, khususnya di Indonesia.
Dalam rangkaian PIT 2024, para akademisi dan dosen berkesempatan mempresentasikan hasil penelitian mereka baik dalam format oral maupun poster.
Berdasarkan data, terdapat 120 judul untuk presentasi oral dan 76 judul untuk poster. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Almarisah Madani diwakili oleh Dr. apt. Syamsu Nur, S.Farm., M.Sc., yang mempresentasikan penelitian berjudul “Karakterisasi Fitokimia dari Ekstrak Etanol Curculigo latifolia sebagai Kandidat Skin Antiaging: Studi in Vitro dan In Silico,” dengan nomor urut TF72.
Dalam wawancaranya, apt. Ancu—sapaan akrab Dr. Syamsu Nur—mengungkapkan bahwa penelitian ini merupakan kolaborasi bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia melalui program Degree by Research (DBR).
Kolaborasi ini melibatkan Muhammad Hanafi dari Pusat Penelitian Bahan Farmasi dan Obat Tradisional BRIN, Heri Setiawan dari Departemen Farmakognosi dan Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, serta Berna Elya dari Departemen Farmakologi, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. “Setiap anggota tim memiliki kontribusi penting sesuai bidang keahlian masing-masing,” ujarnya.
Dr. Syamsu juga menjelaskan secara singkat alasan memilih tanaman ini sebagai objek penelitian: “Telah teridentifikasi 124 senyawa dari genus Curculigo, dengan 104 di antaranya merupakan senyawa mayor.
Namun, masih sedikit laporan tentang spesies Curculigo latifolia, sehingga kami tertarik meneliti tanaman ini,” jelasnya.
Penelitian tersebut menemukan bahwa aktivitas anti-tirosinase dari ekstrak etanol 70% dan ekstrak etil asetat tanaman ini memiliki potensi sebagai anti-aging.
Dalam pengujian in silico, senyawa yang diisolasi menunjukkan interaksi kuat dengan protein target, terutama senyawa 3, 5, dan 6, yang berkolerasi positif dalam uji in vitro.
Kesimpulannya, bagian akar tanaman ini memiliki prospek pengembangan sebagai bahan antiaging dengan enam senyawa yang berhasil diidentifikasi sebagai senyawa baru pada genus Curculigo. Tiga di antaranya menunjukkan aktivitas in vitro dan in silico yang menjanjikan.