‘’ASSALAMUALAIKUM bapak. Perkenalkan saya Aulia Rahim dari Tim Media Nasional IAI, alumni batch 2 Workshop Jurnalistik IAI’’.
‘’Salam kenal Pak. Mohon izin apakah Bapak berkenan saya wawancarai via daring terkait pencapaian bapak sebagai Jurnalis Terbaik IAI Tahun 2023-2024?’’.
Chat untuk Dr apt Eka Siswanto Samsul, S.Farm, M.Sc tersebut IAINews kirim jam 12.30 WITA ketika adzan dhuhur berkumandang. HP langsung ditaruh ke meja, melangkahkan kaki ke masjid yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kantor.
Ketika pulang dari masjid, langsung membuka WA. Ada balasan dari beliau.
‘’Boleh, hari ini bisa pukul 13.00 wita gimana?’’.
Balasan tersebut tepat pukul 12.55 WITA. Langsung dibalas ‘njih’ dan segera menyiapkan google meet untuk bisa wawancara secara virtual.
Lima menit sebelum jam 13.00 WITA. Bagaimana dengan pertanyaan yang akan diajukan? Gumam hati kecil. The power of kepepet. Akhirnya muncul beberapa pertanyaan secara spontan yang ada dalam pikiran.
Terjadilah wawancara daring singkat bersama peraih IAI Jurnalist of the Year 2023-2024.
Begitu bertemu secara daring, IAINews langsung menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Dr. apt. Eka Siswanto Samsul, S.Farm.,M.Sc. sebagai IAI Journalist of the Year 2023-2024.
Obrolan pun mengalir lancar. Apt Eka Siswanto ternyata belum banyak terlibat di dunia jurnalistik.
Namun, setelah mengikuti Workshop Jurnalis Batch 1 Ikatan Apoteker Indonesia, semangat menulis semakin bertambah.
Apt Eka Siswanto kemudian menekuni dunia jurnalistik dengan mengunggah berbagai liputan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan PD IAI Kalimantan Timur ataupun PC-PC yang ada di Kalimatan Timur.
‘’Tantangan menulis adalah menanggulangi rasa malas, agar mau bergerak untuk segera menulis sehingga kita harus bisa meluangkan waktu untuk menulis,’’, tutur apt. Eka Siswanto mengawali perbincangan.
‘’Kita harus meluangkan waktu untuk menulis. Sebab di tengah-tengah kesibukan pekerjaan full seharian, jika tidak meluangkan waktu menulis maka tidak akan pernah jadi sebuah tulisan,’’ ungjap apt Eka Siswanto.
‘’Selain meluangkan waktu, kita juga harus istiqamah menjaga rutinitas menulis. Saya biasanya menulis setelah shalat Subuh sekitar satu jam,’’ kata doktor ilmu farmasi dengan predikat cumlaude lulusan tahun 2024 dari Universitas Andalas Padang.
Menulis bukanlah suatu beban tapi sebagai penyalurkan hobi. Terbukti dengan terbitnya 13 buku tentang kefarmasian yang lahir dari pemikiran, ilmu, dan pengalaman beliau sebagai seorang akademisi.
Sebelum bergabung sebagai tim media nasional IAI, beliau adalah ketua pengurus cabang IAI Kota Samarinda, sehingga sudah terbiasa dengan berbagai kegiatan IAI dan menjalin komunikasi dengan apoteker-apoteker lainnya.