SUBANG, IAINews.id – Untuk menekan peredaran obat ilegal dan penyalahgunaan obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencanangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat bertajuk “Ayo Buang Sampah Obat”.
Gerakan ini merupakan kelanjutan dari Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat (Aknas POIPO) yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia pada tahun 2017.
×
Berkaitan dengan kegiatan tersebut, apoteker yang bertugas di UPTD Puskesmas Gunung Sembung, Kecamaran Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat melalukan surevi mengenai sikap dan perilaku masyarakat seputar pembuangan obat.
Survei mengenai sikap dan perilaku terhadap pembuangan obat di skala rumah tangga ini dilakukan pada 56 masyarakat yang ada di lingkungan Puskesmas Gunung Sembung.
Hasil survei menyebutkan, terdapat 96% masyarakat membuang sediaan obat dengan cara yang kurang tepat.
Sementara 86% responden membuang obat bersamaan dengan sampah rumah tangga.
‘’Dari hasil survei tersebut, kami berkesimpulan, memang sangat perlu untuk dilakukan sosialisasi dan inovasi terkait fasilitas pembuangan obat kedaluwarsa di puskesmas untuk masyarakat,’’ tutur apt Try Hardianti, apoteker yang bertugas di UPTD Puskesmas Gunung Sembung.
Setelah melalui sejumlah diskusi dengan sejawat apoteker lain, akhirnya terbentuklah inovasi “KODRAT” (Kotak Obat Kedaluwarsa bagi Masyarakat) yang disediakan di Puskesmas Gunung Sembung dan sekolah.
‘’KODRAT mulai digunakan sejak bulan Mei 2023 dan pernah masuk nominasi pada Lomba Parade Inovasi Puskesmas yang diselenggarakan oleh DPP APKESMI,’’ jelas apt Try Hardianti.
Sejak itu, apoteker Puskesmas Gunung Sembung terus melakukan kampanye penggunaan KODRAT di Masyarakat.
Diawali dengan memberikan kuisioner kepada responden yang terdiri dari masyarakat dan guru sekolah dasar.
Setelah itu dilakukan edukasi, pembuatan dan penyediaan kotak obat kedaluwarsa di Puskesmas.
Tidak berhenti disitu, apoteker Puskesmas Gunung Sembung juga terus melakukan sosialisasi inovasi Kodrat dan melakukan pendistribusian kotak obat kedaluwarsa ke sekolah.
‘’Kami juga secara rutin melakukan pengambilan kotak obat kedaluwarsa yang telah terisi dengan kerjasama lintas program,’’ lanjut Try Hardianti.
