MATARAM, IAINews – ‘Inovasi Produk Kosmetik dan Perawatan Kulit’ menjadi salah satu tema dalam PIT IAI yang mempertemukan berbagai peneliti, akademisi, dan praktisi farmas.
Di bawah moderasi Rudi Hendra, sesi ilmiah Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia yang digelar pada Kamis, 29 Agustus 2024 di hotel Lombok Raya tersebut menjadi wadah untuk mempresentasikan terobosan-terobosan terbaru yang menjanjikan untuk mengatasi tantangan dalam dunia kesehatan kulit dengan pendekatan yang lebih canggih dan berkelanjutan.
Penelitian yang dibawakan oleh Ida Ayu Manik Partha Sutema dari Universitas Padjadjaran, yang menyoroti pendekatan terapi dan diagnostik baru untuk Acne vulgaris melalui manipulasi mikrobioma.
‘’Dengan meningkatnya resistensi antibiotik dalam pengobatan Acne vulgaris, saya dan tim mengusulkan penggunaan probiotik untuk mengembalikan keseimbangan mikrobioma usus dan kulit sebagai alternatif terapi yang inovatif,’’ tutur Ida Ayu Manik.
‘’Pendekatan ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada antibiotik tetapi juga memanfaatkan teknologi machine learning untuk menghasilkan model diagnostik yang lebih akurat, yang akan meningkatkan efektivitas pengobatan Acne vulgaris,’’ jelas Ida Ayu Manik lebih lanjut.
Menariknya, ide tentang penggunaan bahan alami dan teknologi canggih dalam produk perawatan kulit juga menjadi benang merah dalam presentasi-presentasi lain dari PT Paragon Technology and Innovation.
Nur Huda Indiarto mempresentasikan evaluasi ekstrak bahan alam sebagai agen UV protektif dan antioksidan dalam formulasi tabir surya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun Vitis vinifera tidak hanya mampu menyerap sinar UV tetapi juga kaya akan polifenol.
Ini menjadikannya bahan potensial untuk meningkatkan perlindungan kulit dari radiasi UV yang berbahaya.
Kohesif dengan pendekatan Ida Ayu, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan bahan alami yang tidak hanya aman tetapi juga efektif dalam menjaga kesehatan dan perawatan kulit.
Lebih lanjut, Anita Fajrina dari PT Paragon Technology and Innovation memperkuat diskusi dengan presentasinya mengenai enkapsulasi asam salisilat sebagai alternatif terapi non-antibiotik untuk jerawat persisten.
Dalam upayanya mengurangi biofilm Cutibacterium acnes dan meningkatkan efektivitas produk kosmetik antijerawat, penelitian Anita menunjukkan bahwa sistem penghantaran asam salisilat dengan enkapsulasi sub-mikron dapat secara signifikan mengurangi lesi jerawat.
Ini sejalan dengan tujuan untuk menawarkan solusi yang lebih aman dan inovatif dibandingkan terapi antibiotik konvensional.