Denpasar, IAINews.id – Program Studi Farmasi Klinis Universitas Bali Internasional, bekerja sama dengan Indonesian Young Pharmacist Group (IYPG) Bali, dengan bangga melaksanakan kegiatan “Aku Apoteker Remaja” atau Apore.
Kegiatan yang berlangsung di empat SMA terpilih di Bali ini bertujuan untuk menginspirasi dan mendidik siswa mengenai dunia farmasi dan peran penting apoteker dalam masyarakat, dengan cara yang menyenangkan dan informatif.
Keempat sekolah tersebut adalah SMAN 1 Kuta Utara, SMAN 3 Denpasar, SMAN 2 Abiansemal, dan SMAN 1 Mengwi. Ini adalah kedua kalinya program Apore diselenggarakan, setelah di tahun sebelumnya telah sukses dan mendapatkan respon yang positif dari sekolah yang dikunjungi.
Di tahun 2024, Apore dimulai pada 29 Juli sampai 3 Agustus. Para pembimbing adalah apoteker IYPG dan dosen UNBI. Penggagas Apore, apt. Dewa Ayu Satrya Dewi, M.Farm. mengungkapkan bahwa kegiatan ini didasari oleh kurangnya pengetahuan remaja tentang penggunaan obat yang tepat, yang dapat menyebabkan pengobatan yang tidak rasional jika tidak diberikan informasi yang benar.
Di setiap sekolah, Apore memaparkan branding apoteker, sosialisasi Dagusibu obat, dan demo pembuatan minuman herbal.
Branding Apoteker
Materi pertama yang disampaikan adalah “Branding Apoteker”. Para siswa diajak untuk memahami peran strategis apoteker dalam sistem kesehatan. Melalui presentasi interaktif dan diskusi, mereka diajak untuk melihat bagaimana apoteker bukan hanya sekedar penyedia obat, tetapi juga konsultan kesehatan yang dapat dipercaya.
Kegiatan ini diharapkan dapat membangun citra positif profesi apoteker di mata generasi muda. Para siswa terlihat antusias, ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan kritis yang diajukan.
Pada sesi ini, sangat penting untuk membangun kesadaran akan pentingnya peran apoteker dalam masyarakat dan mendorong siswa untuk mempertimbangkan karir di bidang farmasi.
Dagusibu Obat
Materi kedua, “Dagusibu Obat” (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar), adalah sebuah inisiatif edukasi yang sangat penting.
Melalui sesi ini, siswa belajar tentang cara mendapatkan obat yang benar, bagaimana menggunakan obat dengan tepat sesuai anjuran, cara menyimpan obat agar tetap efektif, dan metode yang benar untuk membuang obat yang sudah tidak terpakai.
Pengetahuan ini sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan obat dan menjaga kesehatan keluarga. Pemaparan diawali dengan pengertian obat dan sediaan farmasi, penggolongan obat serta logonya, dilanjutkan dengan Dagusibu obat yang secara lebih mendalam.