MAKASSAR, IAINews -Himpunan Apoteker Penyuluh TB PD IAI Sulawesi Selatan bersama PSPPA Univeral (Universitas Almarisah Madani) melaksanakan kegiatan ‘Apoteker Bertamu’ (Apoteker Berantas TB Bersamamu).
Kegiatan Apoteker Bertamu dilaksanakan dalam rangka World Antimicrobial Awareness Week (WAAW) atau Pekan Kesadaran Antimikroba yang diinisiasi oleh WHO dan dilaksanakan setiap tahun di seluruh dunia.
Tak ketinggalan Ikatan Apoteker Indonesia sebagai bagian dari orgnisasi tenaga kesehatan dunia turut menggugah kesadaran Masyarakat akan pentingnya pengetahuan mengenai resistensi antimikroba.
Kesadaran akan bahaya resistensi obat ini perlu terus ditingkatkan, mengingat sulitnya menemukan jenis antimikroba, terutama antibiotik baru.
Antibiotik terakhir ditemukan pada tahun 1975 dan hingga kini belum ada lagi penemuan antibiotik baru yang lebih adekuat untuk mengobati infeksi bakteri.
Kegiatan Apoteker Bertamu ini diprakarsai oleh Himpunan Apoteker Penyuluh TB PD IAI Sulawesi Selatan dengan wilayah sasaran di RW VII Tello Baru pada Rabu, 11 Desember 2024.
Penyuluhan secara langsung dilakukan oleh Himpunan Apoteker Penyuluh TB yang bertugas di Puskesmas Batua yakni apt. Irma., S.Si, Ners. Sundari., S.Kep.
Apt Irma Bersama Ners Sundari, S.Kep dibantu 3 mahasiswa/i yang melaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) PSPPA (Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker) angkatan VI Universitas Almarisah Madani.
Apoteker Bertamu merupakan inisiatif Ikatan Apoteker Indonesia untuk membantu program pemerintah mengeliminasi tuberkulosis di Indonesia.
Apoteker Bertamu dirilis berkaitan dengan serangkaian perayaan WAAW (World Antimicrobial Awareness Week).
‘’Dalam kegiatan Apoteker Bertamu ini kami melakukan penyuluhan antibiotik yakni obat-obat TB, cara minum obat dan resistensi antibiotic yang terjadi bila tidak diminum secara teratur dan sesuai anjuran dokter,’’ ungkap apt. Irma.
Pengetahuan yang baik mengenai penyakit Tuberkulosis (TBC) dan pencegahannya sangat penting sebagai salah satu strategi pencegahan TBC.
Keberhasilan pencegahan tuberkulosis terutama bila didukung dengan sikap yang baik dan sesuai maka akan menghasilkan perilaku yang positif sehingga dapat mebantu pemerintah dalam mengendalikan penularan penyakit TBC dengan maksimal.
“Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu penyakit menular yang dapat menginfeksi semua kalangan mulai dari bayi, anak-anak, remaja sampai lansia,’’ jelas apt Irma.
‘’Tuberkulosis menimbulkan angka kesakitan dan kematian lebih dari 1 juta orang setiap tahun,’’ ungkap apt Irma lebih lanjut.