Kanazawa, IAINews – Setelah menghadiri simposium tahunan di bidang radiopharmaceutical sciences di Kanazawa, Jepang, dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar melanjutkan kolaborasi riset di Laboratory of Clinical and Analytical Sciences, Kanazawa University, Jepang.
Penelitian ini dipimpin oleh apt. Muammar Fawwaz, Ph.D. sebagai principal investigator, dengan fokus pada penemuan senyawa baru untuk agen radiofarmaka yang ditujukan untuk pencitraan kanker paru-paru.
Fawwaz tidak bekerja sendiri; Muhammad Multazam, mahasiswa S1 Farmasi UMI, turut ambil bagian dalam kolaborasi ini sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Keikutsertaan mahasiswa S1 dalam kolaborasi riset ini merupakan implementasi nyata dari program MBKM yang dicanangkan oleh Kemenristekdikti,” jelas Fawwaz. Ia menambahkan bahwa program ini merupakan langkah penting dalam mendukung internasionalisasi UMI menuju World Class University (WCU), dengan dukungan penuh dari pimpinan fakultas dan universitas.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang radiofarmaka, pencitraan molekuler menggunakan radioisotop terus mengalami kemajuan dengan bantuan teknologi tomography seperti Positron Emission Tomography (PET) dan Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT).
Teknologi ini memungkinkan peneliti dan profesional medis untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang proses biologis di dalam tubuh manusia, yang sangat penting dalam diagnosis penyakit, terapi, dan pengembangan obat baru.
“Dalam penelitian sebelumnya, kami telah menghasilkan beberapa senyawa radiofarmaka berbasis radiobrominasi dan radioiodinasi sebagai agen pencitraan untuk kanker paru-paru,” ungkap Fawwaz.
Fawwaz, yang juga merupakan pengurus daerah Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan senyawa radiofarmaka.
“Potensi pengembangan senyawa radiofarmaka di Indonesia sangat besar, terutama dengan dukungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang memiliki fasilitas lengkap dalam penggunaan radioisotop,” lanjutnya.
Selain kolaborasi dengan Kanazawa University yang telah berlangsung sejak 2017, Fawwaz juga mengungkapkan bahwa UMI sedang menjalin kerja sama dengan BRIN dan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta.
Tidak hanya itu, diskusi lebih lanjut sedang berlangsung untuk menjajaki kolaborasi dengan Kansai Medical University di Osaka, Jepang, dan University of Innsbruck di Austria.
Kolaborasi riset ini menunjukkan kontribusi nyata Fakultas Farmasi UMI dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat global, memperkuat posisinya dalam upaya internasionalisasi dan inovasi.