Sulawesi Selatan, IAINews – Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, sebuah program pemberdayaan kemitraan masyarakat didanai oleh Kemendikbudristek dilaksanakan pada 17 September 2024 di Puskesmas Bonto Matene, Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan Posyandu Gantinga untuk mengatasi stunting melalui pengolahan makanan tinggi kalsium, seperti ikan teri.
Stunting merupakan masalah serius yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.
Faktor penyebab utamanya termasuk malnutrisi selama kehamilan dan masa pertumbuhan anak. Meskipun angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% pada 2022, target pemerintah untuk menurunkannya hingga 14% pada 2024 masih membutuhkan banyak upaya.
Di Kabupaten Jeneponto, situasi stunting menjadi perhatian utama karena angka prevalensinya terus meningkat. Data menunjukkan kenaikan dari 37,9% pada 2021 menjadi 38,8% pada 2022.
Jeneponto bahkan menempati posisi tertinggi di antara 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Berdasarkan pengukuran balita pada Februari 2023, Jeneponto termasuk lima daerah dengan persentase stunting tertinggi di provinsi tersebut, yaitu sebesar 17%.
Untuk mengatasi masalah ini, program kemitraan kolaboratif antara tenaga kesehatan—termasuk apoteker, ahli gizi, dan kader posyandu—diadakan. Program ini diketuai oleh apt. Hj. Mifta Khaerati, M.Farm., bersama dengan dua anggota, yaitu Sri Sukmawaty Syahrir, S.Gz., M.K.M. dan apt. Sayifullah Saputro, S.Farm., M.Clin.Pharm.
Menurut apt. Mifta, tujuan utama dari program ini adalah memberikan pendampingan kepada kader posyandu dan masyarakat di Dusun Gantinga. “Kami ingin membantu kader dan masyarakat dalam mengolah ikan teri menjadi produk yang menarik bagi anak-anak. Ini adalah salah satu upaya untuk mencegah stunting pada balita,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa program ini sejalan dengan upaya pemerintah Kabupaten Jeneponto dalam menurunkan angka stunting. “Kami memberikan edukasi tentang pentingnya penanganan stunting dan memanfaatkan ikan teri sebagai bahan dasar cemilan krupuk yang kaya akan kalsium, yang penting untuk pertumbuhan anak-anak,” lanjutnya.
Setelah sesi pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama kader Posyandu Gantinga sebagai mitra utama dalam kegiatan ini.