HOME

Manajemen Rantai Dingin : Kunci Keberhasilan Vaksinasi yang Sering Terabaikan

Cold chain 2
Dr apt Lusy Noviani saat menyampaikan materi

JAKARTA, IAINews – ‘Cold Chain Managemen & Basic Course of Vaccinology Training’ digelar apotek Atma Jaya  bekerja sama dengan PC IAI Jakarta Utara.

Kegiatan penting bagi tenaga kesehatan yang berpraktik di pelayanan kesehatan dan terlibat langsung dalam manajemen rantai dingin (Cold Chain Management) ini diselenggarakan 6 – 7 Agustus 2024 lalu.

Dalam dunia kesehatan, vaksinasi merupakan senjata utama dalam melawan berbagai penyakit menular. Namun, efektivitas vaksin hanya bisa dijaga jika rantai dingin, yang mencakup seluruh proses penyimpanan dan distribusi vaksin dikelola dengan baik.

Manajemen rantai dingin merupakan kunci dalam memastikan keamanan dan efektivitas vaksin, mulai dari produksi hingga penyuntikan ke pasien.

Hal ini melibatkan berbagai aspek, termasuk kompetensi personil, sarana prasarana, serta ketersediaan prosedur yang tepat.

Dalam kompleksitasnya, tenaga kesehatan memiliki peran sentral dalam menerima, menyimpan, menyalurkan, dan memberikan vaksin.

dr Alius Cahyadi saat menyampaikan materi

Dr. Alius Cahyadi dalam paparannya menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang dasar-dasar vaksin dan jenis-jenisnya.

Vaksin, yang merupakan produk biologis, bertujuan untuk melindungi tubuh dari infeksi patogen berbahaya dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan patogen tanpa menimbulkan penyakit.

Dengan demikian, ketika tubuh terpapar, kekebalan sudah terbentuk.

Sementara itu, Dr. apt. Lusy Noviani, MM, menekankan bahwa kesalahan dalam manajemen rantai dingin dapat berakibat fatal.

Akibat kesalahan dalam manajemen rantai dingin seperti menurunnya efikasi vaksin dan berkurangnya perlindungan yang diharapkan.

Ia menggarisbawahi pentingnya penggunaan alat pemantauan suhu seperti Vaccine Vial Monitor (VVM) untuk menjaga suhu vaksin tetap ideal selama penyimpanan dan transportasi.

‘’Lebih baik tidak melakukan vaksinasi sama sekali daripada memberikan vaksin yang rusak akibat salah penanganan,’’ tegas apt Lusy Noviani.

Apoteker, sebagai garda terdepan dalam menjaga kualitas vaksin, diharapkan memiliki pengetahuan dan kompetensi tinggi dalam memastikan setiap tahapan rantai dingin berjalan sesuai prosedur.

Faktor-faktor seperti suhu, sinar matahari, dan kelembaban menjadi aspek yang sangat diperhatikan dalam penyimpanan vaksin, guna memastikan vaksinasi yang dilakukan benar-benar melindungi masyarakat dari penyakit yang dapat dicegah.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, para peserta juga mengikuti kunjungan ke PT. Enseval Putera Megatrading Cabang Jakarta 2.

Exit mobile version