HOME

Mari Mengenal Perbedaan Obat Sintesis dan Obat Bahan Alam

alam vs sintetis

Sayangnya, ternyata untuk mendapatkan satu komponen senyawa tersebut, perlu luas tanah yang cukup besar untuk menanam tumbuhan penghasil senyawa. Sehingga cara tersebut dirasa tidak efektif dan efisien.

Karena perkembangan ilmu sintesis organik cukup pesat dan memungkinkan untuk dilakukannya sintesis senyawa yang berasal dari bahan alam, maka para ilmuwan mulai melakukan sintesis terhadap komponen aktif yang memiliki khasiat tersebut.

Proses pembuatan komponen aktif obat berkhasiat secara sintetis ini tidak membutuhkan modal yang besar, dan dapat dilakukan dalam jumlah banyak sehingga lebih mudah dalam proses pembuatan obat serta pendistribusiannya.

Tentu saja ini menjadi faktor pertimbangan penting bagi pengusaha dan industri farmasi sejak awal abad ke-19.

Dari sisi farmasi, komponen obat tunggal dari proses sintesis ini membuat proses terapi bisa distandardisasi dengan baik.

Misalnya jelas bahwa untuk mengobati demam pada dewasa dibutuhkan asetilsalisilat dengan dosis 500 mg per sekali minum.

Berbeda dengan penggunaan rebusan obat bahan alam yang pada umumnya membutuhkan dosis yang lebih besar untuk mendapatkan khasiat serupa.

Keberadaan proses sintesis senyawa obat juga kemudian memudahkan para ahli farmasi kimia untuk mengubah struktur senyawa obat untuk menghasilkan efek yang lebih baik atau mengurangi efek samping dan efek toksik dari suatu obat.

Lalu apakah benar obat bahan alam memiliki efek samping yang lebih rendah daripada obat sintesis atau malah tidak ada efek samping sama sekali? Sebenarnya tidak.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa pemberian obat bahan alam tertentu dapat menimbulkan efek samping mulai dari yang ringan (mual, hilang nafsu makan, rasa terbakar pada mulut, gangguan menstruasi, otot lemas) hingga efek samping yang cukup berat seperti gangguan fungsi hati dan ginjal.

Efek samping yang muncul pada penggunaan obat bahan alam ternyata tidak jauh berbeda dengan obat sintesis. Sehingga yang menjadi penekanan dalam penggunaan kedua jenis obat tersebut adalah aspek keamanannya.

Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah apakah obat bahan alam tidak lebih baik dari obat sintesis?

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang jelas menyebutkan bahwa obat bahan alam, terutama dalam bentuk rebusan atau ekstrak mampu mengungguli obat senyawa tunggal. Namun, sudah ada beberapa penelitian yang memperlihatkan bahwa kombinasi antara obat senyawa tunggal dengan obat bahan alam mampu memberikan hasil terapi yang lebih baik.

Oleh karena itu sebenarnya kita perlu menyikapi persoalan obat bahan alam dengan obat sintetis ini dengan baik.

Exit mobile version