HOME

Membangun Kesadaran: Peran Apoteker dalam Mewujudkan Indonesia Bebas TB 2030

3701189
sumber: freepik

Para apoteker menekankan bahwa meskipun TB bisa diobati, penanganan yang tidak tepat atau terputus dapat menimbulkan komplikasi, termasuk TB yang kebal obat. “Penting bagi pasien untuk mengikuti seluruh tahapan pengobatan yang telah ditentukan, karena pengobatan TB memerlukan waktu lama, yaitu minimal 6 bulan,” jelas Apt. Hafiz.

Selain itu, penggunaan masker, menjaga kebersihan lingkungan, serta memastikan sirkulasi udara yang baik di rumah dan tempat kerja merupakan langkah-langkah pencegahan utama yang disarankan.

Warga yang hadir tampak antusias mendengarkan penjelasan dari para apoteker, terutama terkait gejala TB, seperti batuk yang berlangsung lebih dari 2 minggu, demam ringan, berkeringat di malam hari, dan penurunan berat badan yang signifikan. Penyuluhan juga mencakup informasi mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan dahak di Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya jika gejala tersebut muncul.

Untuk membuat sesi penyuluhan lebih interaktif, para apoteker mengadakan sesi tanya jawab. Banyak warga yang menanyakan cara memastikan pengobatan TB yang efektif, terutama dalam konteks rumah tangga dan tempat kerja. Para apoteker menjelaskan bahwa salah satu kunci kesuksesan dalam pengobatan TB adalah disiplin minum obat secara rutin dan tidak berhenti meskipun gejala sudah berkurang.

Selain penyuluhan, acara ini juga dimeriahkan dengan pembagian masker dan pemeriksaan kesehatan gratis. Peserta dapat melakukan cek tekanan darah, gula darah, dan pemeriksaan berat badan di stand-stand yang disediakan. Masyarakat pun dapat berkonsultasi langsung dengan apoteker mengenai masalah kesehatan mereka.

“Ini kesempatan bagus bagi kami yang tidak sempat ke dokter. Kami bisa cek kesehatan dan mendapatkan informasi tentang TB langsung dari sumber yang terpercaya,” ungkap Razi, salah satu warga yang ikut serta dalam pemeriksaan. Ia mengaku bahwa informasi yang didapatnya dari apoteker sangat berguna untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan penyakit.

Para apoteker juga membagikan brosur mengenai TB dan cara pencegahannya, serta memberikan suplemen dan vitamin secara gratis kepada peserta yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya nyata apoteker Aceh dalam mendekatkan diri kepada masyarakat, serta menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar peracik obat di apotek, tetapi juga garda depan dalam edukasi kesehatan.

Acara World Pharmacists Day di Banda Aceh ini sukses membuktikan bahwa apoteker memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Exit mobile version