HOME

Mengenal Pronicy dan Deksametason: Duo Obat “Penggemuk Badan”

people lifestyle body positivity concept beautiful young brunette female with extra pounds standing by window home crossing arms her chest having thoughtful pensive look pondering scaled
freepik.com

Kota Kupang, 20 Oktober 2024
Akhir-akhir ini, masyarakat dihebohkan oleh kasus seorang pengasuh balita yang memberikan obat penambah nafsu makan kepada anak tersebut.

Melalui akun Instagram @linggra.k, pemilik akun membagikan pengalaman ini agar netizen lebih waspada. Pengasuh dari pemilik akun itu memberikan kombinasi obat Pronicy® dan deksametason yang dihaluskan untuk balita yang diasuhnya sejak tahun 2023, dengan dalih bahwa obat tersebut dapat membantu meningkatkan nafsu makan dan berat badan.

Akibatnya, balita tersebut mengalami gangguan kesehatan, disertai pembengkakan dan penambahan berat badan yang tidak wajar.

Lalu, apa sebenarnya efek dari kedua obat ini? Pronicy® adalah salah satu nama dagang obat antihistamin, cyproheptadine, yang diindikasikan untuk mengobati gejala alergi seperti gatal-gatal, ruam, dan kemerahan.

Deksametason adalah jenis obat kortikosteroid, yang biasanya diresepkan dokter untuk mengatasi radang atau inflamasi. Kombinasi Pronicy® dan deksametason dapat digunakan untuk meredakan reaksi alergi.

Cyproheptadine dalam Pronicy® bekerja dengan cara menghambat histamin, senyawa pemicu reaksi alergi dalam tubuh, sehingga meredakan gejala alergi.

Sementara itu, deksametason menekan sistem imun untuk meredakan radang dan kemerahan, yang merupakan bentuk pertahanan tubuh terhadap zat asing atau infeksi. Efek ini membuat deksametason sering digunakan untuk berbagai keluhan kesehatan, mulai dari demam, nyeri tubuh, hingga radang tenggorokan.

Mengapa kedua obat ini dapat digunakan sebagai penambah nafsu makan dan berat badan? Cyproheptadine terbukti dapat meningkatkan nafsu makan pada anak-anak dan orang dewasa, karena dapat meningkatkan sekresi hormon pertumbuhan.

Penelitian yang dilakukan oleh Khadijehsadat Najib dkk. pada tahun 2014, serta ulasan sistematis oleh Megan E. Harrison dkk. yang diterbitkan dalam jurnal Elsevier pada tahun 2019, menyatakan bahwa obat ini aman untuk pasien yang terdiagnosis mengalami malnutrisi.

Deksametason, dikenal sebagai “obat dewa,” menurut National Library of Medicine (2022), adalah salah satu obat analog sintetik yang mirip dengan hormon steroid alami dalam tubuh.

Penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan peningkatan berat badan akibat retensi cairan dan garam, atau penumpukan cairan di jaringan tubuh, yang dikenal sebagai edema.

Selain itu, penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat menyebabkan osteoporosis, karena mengganggu penyerapan kalsium.

Penghentian obat kortikosteroid yang digunakan dalam waktu lama harus dilakukan dengan hati-hati, mengingat produksi hormon steroid alami tubuh dapat menurun. Oleh karena itu, obat kortikosteroid sebaiknya digunakan setelah pemeriksaan dokter, agar sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.

Exit mobile version