Sebagai bentuk kesiapan IAI, dalam kegiatan ini, secara khusus, Dirjen Farmalkes dan Dirjen Nakes akan membahas dengan tuntas tentang UU No 17 Tahun 2023 tentang kesehatan yang masih menjadi bahan perbincangan di kalangan tenaga kesehatan khususnya di kalangan Apoteker.
‘’Kedua Dirjen akan membahas secara jelas dan mendalam, bagaimana implikasi UU tersebut terhadap peran apoteker dan praktik kefarmasian yang menjadi sangat penting, mengingat peran dan kewenangan organisasi profesi banyak yang diambil alih oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan,’’ ungkap Noffendri.
Selain itu, Sekjen PP IAI yang juga bertindak sebagai Ketua Steering Commitee, Lilik Yusuf Indrajaya menambahkan, “Dalam rakernas nanti diharapkan akan muncul Peraturan Organisasi (PO) yang memudahkan anggota dalam melakukan kegiatannya namun juga terus berupaya meningkatkan kapasitas mereka sebagai tenaga kesehatan’’.
Sedangkan kegiatan PIT dilaksanakan pada 24-26 Agustus 2023 dengan menggelar sebanyak 47 simposium, 8 workshop, dan 16 presentasi oral.
Kegiatan ini juga diramaikan pameran dari berbagai Lembaga, Industri, dan Pemerintahan.
Pelaksanaan PIT ini adalah penyelenggaraan pertama kembali secara tatap muka setelah pelaksanaan virtual (2020-2022) karena pembatasan kegiatan selama pandemic Covid-19.
Meskipun begitu, peserta PIT selalu melampaui target 1.500 Apoteker. Jumlah peserta pada 2018 dan 2019 sebanyak 1.689 dan 1.640.
Sementara saat sistem daring dilaksanakan, jumlah peserta meningkat tajam hingga mencapai angka 4.636 peserta yang mengantarkan IAI mendapatkan rekor MURI dsebagai organisasi yang menyelenggarakan kegiatan ilmiah secara online dengan jumlah peserta terbanyak.
Tahun 2021 peserta sebanyak 2.727 dan 2022 sebanyak 2.600 orang. Dan pelaksanaan tahun ini, panitia menargetkan peserta sebanyak 1.250 Apoteker.
Tema PIT kali ini adalah “Synergizing Global Innovations: Empowering Pharmacy for Sustainable Global Health Solution”.
Tema diangkat sebagai upaya pengembangan peran Apoteker dalam meningkatkan kapasitas dan wawasan dalam menjalankan praktik kefarmasian, edukasi kesehatan, pelayanan kepada pasien serta pembangunan kesehatan yang dinamis guna memperkuat ketahanan nasional.
Ardiyansyah selaku Ketua Panitia Rakernas dan PIT 2023 menyampaikan, ‘’Saat ini konteks kesehatan global telah berubah secara drastis, dimana pembelanjaan negara dialokasikan lebih banyak untuk kesehatan, populasi menua dan beban penyakit kronis bertambah, obat-obatan baru dengan harga yang mahal, teknologi kesehatan terbaru serta peningkatan permintaan akan layanan kesehatan yang lebih baik seiring pertumbuhan pendapatan masyarakat’’.